news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kementan Imbau Petani Sukabumi Asuransikan Lahan

21 April 2021 12:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Petani. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Petani. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah lahan pertanian di Kampung Tanjakanlengka, Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terancam gagal panen. Pasalnya, tanaman milik petani itu diserang hama tikus.
ADVERTISEMENT
Kementan pun mengajak para petani memanfaatkan asuransi. Sebab, dengan asuransi petani bisa terhindar dari kerugian.
"Kita memiliki program asuransi pertanian. Program ini bisa membantu petani menjaga lahan. Jika pun terjadi gagal panen, petani akan dibantu klaim sebesar Rp 6 juta per hektar. Dengan klaim ini petani tidak akan rugi meski gagal panen," ujarnya, Selasa (20/4).
Sementara Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy, mengatakan, asuransi adalah bagian dari mitigasi bencana.
"Asuransi akan meng-cover lahan pertanian dari perubahan iklim, cuaca ekstrem, bencana alam, juga serangan organisme pengganggu tanaman dan hama," tuturnya.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Sarwo Edhy (kiri). Foto: Dok. Kementan
Sarwo Edhy menambahkan, pemerintah sedang berusaha menggenjot pemanfaatan asuransi.
"Dengan asuransi, produktivitas akan tetap terjaga. Oleh karena kita akan mengimbau petani untuk mengasuransikan lahan," terangnya.
ADVERTISEMENT
Mengenai serangan hama tikus di Kampung Tanjakanlengka, Ketua RT 04, Ginanjar, mengatakan hama tikus paling parah menyerang lahan persawahan blok Lebakjero.
"Keseluruhan lahan sawah warga seluas 13,5 hektar sekitar 5 hektarnya rusak akibat serangan hama tikus. Para petani sudah berupaya mengusir dan membasmi hama itu. Mulai dari memasang ranjau, menebar racun dan membakar semak-semak di sekitar sawah. Namun upaya itu sia-sia," kata Ginanjar.
Ilustrasi Sawah. Foto: Dok. Kementerian ATR/BPN
Meski berbagai upaya dilakukan, serangan hama tikus dikatakan Ginanjar semakin merajalela. Akibat serangan tikus itu, para petani setempat memprediksi bakalan gagal panen.
"Pada musim panen tahun ini, para petani diprediksi bakal merugi. Sebab, banyak tanaman padi milik petani di wilayah kampung tersebut, dipastikan gagal panen. Lantaran serangan hama tikus tersebut. Jadi, hama tikus itu menyerang pada bagian batang padi. Sehingga sebagian tanaman padi banyak yang mati," ucap Ginanjar.
ADVERTISEMENT