Kementan Pastikan KUR Pertanian Sukses Dongkrak Produktivitas Petani Indonesia

23 Juli 2021 17:09 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi petani Foto: Fikri Yusuf/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi petani Foto: Fikri Yusuf/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementan memastikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian sukses mendongkrak produktivitas petani Indonesia. Sebagaimana diketahui, tahun ini plafon untuk KUR sektor pertanian sebesar Rp 70 triliun atau Rp 20 triliun lebih besar dari anggaran KUR Pertanian tahun lalu sebesar Rp 50 triliun.
ADVERTISEMENT
Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) meminta petani semakin memanfaatkan KUR pertanian untuk mengembangkan budidaya pertanian mereka. Ia mengatakan, KUR pertanian dapat diakses untuk modal awal, pembelian pupuk subsidi, hingga pengembangan budidaya pertanian dari hulu hingga hilir.
"Anggaran yang besar tersebut dapat digunakan masyarakat yang memiliki kemauan dan semangat tinggi untuk berkarya di dunia usaha tani," tutur SYL.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Indonesia Food Summit 2021. Foto: Kementan RI
Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menambahkan, pemanfaatan KUR dapat dilakukan untuk mendukung berbagai kegiatan pertanian. 
“Dari musim tanam, kemudian panen, pascapanen, bahkan hingga packaging," jelasnya.
Menurutnya, KUR akan berguna untuk meningkatkan nilai jual produk-produk pertanian. “Kita mengupayakan agar petani tidak langsung menjual hasil panennya. Tetapi diolah lagi dan dikemas agar nilai jualnya tinggi. KUR bisa mendukung hal tersebut,” kata Ali.
ADVERTISEMENT
Senada dengan Ali, Direktur Pembiayaan Ditjen PSP Kementan, Indah Megahwati, pun mendukung pemanfaatan KUR. Ia optimistis, melalui pemanfaatan KUR secara optimal, aktivitas petani akan berjalan dengan maksimal.
“Dengan adanya KUR, petani tidak perlu mengkhawatirkan permodalan. Sebab, KUR membantu memenuhi hal itu. Petani juga tidak perlu khawatir untuk mengembalikannya. Karena, KUR bisa dikembalikan dengan cara dicicil atau saat panen,” tutur Indah.