Kemlu Akan Integrasikan Data Seluruh WNI di Luar Negeri

29 Oktober 2019 17:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi di Istana Merdeka, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi di Istana Merdeka, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Dalam 5 tahun ke depan, perlindungan WNI di luar negeri tetap akan menjadi salah satu prioritas luar negeri Indonesia. Kemlu berencana mengintegrasikan data WNI yang berada di luar negeri.
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, sama seperti 5 tahun lalu, Kemlu akan bekerja sama dengan kementerian atau lembaga lain untuk mengintegrasikan data-data WNI yang tinggal di luar negeri.
“Jika dalam lima tahun lalu, Kemlu sudah membuat portal peduli WNI dan mengintegrasikan data WNI dengan SIAK Dukcapil Kemendagri, SIMKIM Ditjen Imigrasi, SISKOTKLN BNP2TKI, maka dalam lima tahun ke depan, pengintegrasian juga akan dilakukan dengan lebih banyak kementerian atau lembaga. Contohnya SIMKAH Kemenag dan SAKE Ditjen AHU Kemenkumham,” ujar Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, di Gedung Pancasila, Kemlu RI, Jakarta Pusat, Selasa (29/10).
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Gedung Pancasila, Kemlu RI, Jakarta Pusat, Selasa (29/10). Foto: Darin Atiandina/kumparan
“Jika pengintegrasian selesai dilakukan, maka Indonesia akan memiliki one single data WNI di luar negeri. Ini akan mempermudah dan memperkuat sistem perlindungan WNI di luar negeri,” sambung Retno.
ADVERTISEMENT
Selain mengintegrasikan data WNI, Kemlu juga akan bekerja sama dengan kementerian atau lembaga untuk perbaikan tata kelola migrasi yang aman.
"Kemlu mendorong perbaikan tata kelola menuju migrasi aman, reguler dan teratur atau di forum PBB disebut sebagai safe, orderly and regular migration,” kata Retno.
Infografik Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Untuk mewujudkan perbaikan tata kelola migrasi tersebut, Retno mengungkapkan Indonesia juga akan aktif di berbagai forum internasional.
“Indonesia akan aktif di berbagai forum internasional terkait isu imigrasi. Sebab, perbaikan tata kelola tersebut harus dilakukan secara paralel, di tingkat domestik, bilateral, kawasan, ASEAN dan tingkat internasional baik di tataran hulu maupun hilir,” kata Retno.