Kemlu Cari Tahu Kemungkinan WNI Jadi Korban Bom di Gereja Sri Lanka

21 April 2019 14:07 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah petugas keamanan dan mobil ambulans berada di sekitar ledakan gereja St. Anthony di Sri Lanka. Foto: AFP/ISHARA S. KODIKARA
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah petugas keamanan dan mobil ambulans berada di sekitar ledakan gereja St. Anthony di Sri Lanka. Foto: AFP/ISHARA S. KODIKARA
ADVERTISEMENT
Sedikitnya 138 orang tewas dan 400 terluka dalam serangan bom di 3 gereja dan 3 hotel di Sri Lanka, bertepatan dengan Hari Raya Paskah. Korban tewas termasuk beberapa warga negara asing.
ADVERTISEMENT
Merespons insiden berdarah tersebut, Kementerian Luar Negeri RI, hingga saat ini belum mendapat informasi soal kemungkinan adanya WNI yang menjadi korban.
"Sedang kita cari tahu," ucap Jubir Kemlu Arrmanatha Nasir saat dikonfirmasi, Minggu (21/4).
Sejumlah petugas keamanan Sri Lanka berjaga di sekitar di gereja St. Anthony setelah ledakan di Kolombo, Sri Lanka. Foto: AP / Eranga Jayawardena
Dikutip dari Reuters, hingga saat ini tercatat ada 9 warga negara asing yang ikut menjadi korban tewas dalam serangan mematikan di Hari Paskah tersebut.
Ledakan pertama terjadi di Gereja St Anthony, kemudian ledakan di Gereja St. Sebastian, Negombo, utara Kolombo, dan Gereja di Batticaloa.
Perdana Menteri, Ranil Wickremesinghe, langsung menggelar rapat darurat membahas keamanan nasional. Belum ada pihak yang bertanggung jawab atas serangan bom yang diduga aksi bunuh diri tersebut.
Suasana terjadinya bom di gereja St. Anthony's Shrine, Kochchikade. Foto: REUTERS