Kemlu Pastikan Tidak Ada Lagi WNI yang Disandera Abu Sayyaf

8 April 2019 15:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jubir Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jubir Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Luar Negeri memastikan sudah tidak ada lagi WNI yang ditawan oleh Abu Sayyaf di Filipina.
ADVERTISEMENT
Kepastian itu disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir. Dia mengatakan, sejak 2016 sebanyak 36 WNI diculik oleh Abu Sayyaf.
Arrmanatha menjelaskan, Hariadin (45 tahun) dan Heri Ardiansyah (18 tahun) menjadi dua nama terakhir yang bebas dari jeratan kelompok bersenjata itu. Namun, Hariadin tewas tenggelam saat mencoba kabur dari Abu Sayyaf.
“Sampai saat ini statusnya sudah keluar semua, sudah terbebaskan semua. Jadi 2016 itu ada 36 sandera yang ada di Filipina perlahan kita bebaskan,” kata Juru Bicara Kemlu Arrmanatha Nasir di Kantor Kemlu RI, Jakarta Pusat, Senin (8/4).
“Ini (Heri dan Hariadin) yang terakhir terbebas dan dari 36 satu meninggal,” sambungnya lagi.
Hariadin dan Heri sendiri diculik kelompok Abu Sayyaf pada Desember 2018. Kedua WNI itu berprofesi sebagai nelayan.
ADVERTISEMENT
Keduanya melarikan diri dari Abu Sayyaf saat terjadi operasi pembebasan sandera oleh pemerintah Filipina Kamis (4/4).
Mereka kabur dengan cara berenang. Hari berhasil selamat, namun Hariadin tewas karena kelelahan saat berenang menyeberang pulau.
Heri beserta jenazah Hariadin ditemukan oleh patroli maritim angkatan bersenjata Filipina pada Jumat (5/4). Keesokan harinya keduanya dievakuasi dan dibawa ke Pangkalan Militer Westmincomd, Zamboaga.