Kemlu RI Sayangkan Eskalasi Ketegangan China-Taiwan usai Lawatan Pelosi

5 Agustus 2022 12:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jubir Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jubir Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengatakan, Indonesia sangat menyayangkan terjadinya eskalasi dan memanasnya situasi di wilayah Asia Pasifik. Komentar tersebut merujuk pada latihan perang China di sekitar Taiwan.
ADVERTISEMENT
Situasi di wilayah Asia-Pasifik memanas akibat kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi ke Taiwan pada Selasa (2/8) awal pekan ini. Pelosi tetap bersikeras mengunjungi Taipei di tengah kecaman dan peringatan keras dari China.
China menganggap kunjungan Pelosi merupakan bentuk intervensi atas urusan dalam negerinya dan sekaligus bukti dukungan Washington terhadap kemerdekaan Taiwan, negara yang Beijing klaim sebagai bagian dari kedaulatannya.
Terkait imbas dari kunjungan Pelosi, Kemlu RI mengaku telah mengantisipasi kemungkinan terjadinya ketegangan. Pasalnya, Beijing sebelumnya telah memperingatkan akan ada konsekuensi yang harus dipertanggungjawabkan oleh Taiwan jika Pelosi tetap datang.
"Kemlu RI menyikapi rencana kunjungan dan bahkan kunjungan dari Nancy Pelosi, kita sudah mengantisipasi bahwa hal ini akan menciptakan kondisi yang tidak kondusif dan berpotensi menimbulkan eskalasi ketegangan dan ini terjadi sekarang," kata juru bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah, dalam sesi jumpa pers virtual pada Jumat (5/8).
Ketua DPR AS Nancy Pelosi menghadiri pertemuan dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen di kantor kepresidenan di Taipei, Taiwan, Rabu (3/8/2022). Foto: Kantor Kepresidenan Taiwan/Handout via Reuters
Faizasyah juga menyinggung soal latihan perang terbesar yang dilakukan oleh China. Dalam latihan tersebut untuk pertama kalinya sejak 1996, Beijing meluncurkan rudal ke perairan Taiwan.
ADVERTISEMENT
"Kita menyayangkan apa yang telah terjadi di saat sekarang dalam konteks eskalasi yang terjadi, kita sama-sama mencatat rencana latihan yang telah dikeluarkan oleh pihak Tiongkok (China)," tutur Faizasyah.
"Mudah-mudahan ini tidak mengarah pada suatu eskalasi dari ketegangan katakanlah yang sedang terjadi dari berbagai pihak di wilayah Asia Timur. Itu harapan kita sebagai negara," pungkasnya.
Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI, Judha Nugraha, dalam konferensi pers virtual di Kemlu RI, Jakarta, Kamis (20/1/2022). Foto: Kemlu RI
Memanasnya situasi di Taiwan mengakibatkan terjadinya kekhawatiran akan ancaman keamanan. Terkait hal ini, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia, Judha Nugraha, memastikan kondisi para WNI di Taiwan saat ini baik-baik saja.
"Kami di Kemlu RI dan juga bekerja sama dengan KDEI Taipei memonitor dengan dekat situasi terakhir terkait dengan keamanan yang ada di wilayah Taiwan," kata Judha dalam sesi jumpa pers virtual bersama Faizasyah.
ADVERTISEMENT
Judha mengatakan, tercatat ada sekitar 300.000 WNI yang sekarang berada dan bekerja di berbagai wilayah di Taiwan. Pihaknya pun sudah mempersiapkan rencana antisipasi jikalau terjadi situasi buruk yang tidak diinginkan.
"Dalam hal ini, KDEI sebagaimana yang juga sudah dimiliki oleh berbagai macam perwakilan RI lainnya telah membangun rencana kontinjensi untuk mengantisipasi jika terjadi eskalasi situasi," sambung Judha.
"Namun saat ini dapat kami sampaikan bahwa kondisi WNI kita di Taiwan masih tetap tenang, aman, dan insyallah kita berharap tidak terjadi eskalasi," tutup dia.