Kemlu Serahkan Dua WNI korban Abu Sayyaf kepada Keluarga

11 April 2019 16:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Serah terima 1 ABK dan 1 jenazah ABK WNI yang disandera kelompok bersenjata Filipina Selatan kepada keluarga oleh Menlu RI Retno Marsudi di Kemenlu, Jakarta, Kamis (11/4). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Serah terima 1 ABK dan 1 jenazah ABK WNI yang disandera kelompok bersenjata Filipina Selatan kepada keluarga oleh Menlu RI Retno Marsudi di Kemenlu, Jakarta, Kamis (11/4). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) melakukan serah terima dua WNI korban penculikan kelompok Abu Sayyaf, yakni Heri Ardiansyah dan mendiang Hariadin, kepada keluarga.
ADVERTISEMENT
Hariadin meninggal akibat kelelahan saat berenang menyeberang pulau bersama Heri untuk melarikan diri dari kelompok bersenjata tersebut.
Serah terima dilakukan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kepada perwakilan masing-masing keluarga yang didatangkan dari Kabupaten Wakatobi, Provisi Sulawesi Tenggara.
Serah terima 1 ABK dan 1 jenazah ABK WNI yang disandera kelompok bersenjata Filipina Selatan kepada keluarga oleh Menlu RI Retno Marsudi di Kemenlu, Jakarta, Kamis (11/4). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
“Pertemuan siang hari ini saya atas nama pemerintah RI secara resmi ingin menyerahterimakan saudara kita Heri Ardiansyah kepada keluarga,” kata Retno di Kantor Kemlu, Jakarta Pusat, Kamis (11/4).
“Saya secara simbolis juga menyerahkan saudara kita kepada pihak keluarga,” sambungnya lagi.
Hariadin dan Heri yang berprofesi sebagai nelayan diculik saat sedang berlayar dan menjadi sandera kelompok Abu Sayyaf sejak Desember 2018 lalu.
Menlu RI Retno Marsudi berbincang dengan keluarga korban yang menjadi sandera kelompok bersenjata Filipina Selatan kepada keluarga oleh Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Keduanya melarikan diri dari cengkeraman kelompok bersenjata Abu Sayyaf dengan berenang saat militer Filipina melaksanakan operasi pembebasan sandera awal bulan ini.
ADVERTISEMENT
Heri berhasil selamat, namun Hariadin tewas karena kelelahan saat berenang.
“Yang menyedihkan bahwa di dalam proses pembebasan tersebut salah satu saudara kita Hariadin dan seorang sandera Malaysia meniggal dunia,” ujar Retno.
Serah terima 1 ABK dan 1 jenazah ABK WNI yang disandera kelompok bersenjata Filipina Selatan kepada keluarga oleh Menlu RI Retno Marsudi di Kemenlu, Jakarta, Kamis (11/4). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Perwakilan keluarga yang hadir mengucapkan terimakasih kepada pemerintah Indonesia. Perwakilan keluarga Hariadin pun mengaku telah mengikhlaskan kepergian Hariadin.
Kembalinya Heri dan Hariadin ke tanah air menandakan sudah tidak ada lagi WNI yang disandera oleh kelompok bersenjata asal Filipina Selatan itu.
“Meskipun kita sudah tidak memiliki WNI yang disandera di Filipina Selatan tetapi saya ingin mengingatkan bahwa kegiatan kelompok bersenjata di Flipina masih terus ada dan yang dapat kita lakukan antara lain kerja sama multilateral untuk menjaga keamanan di perairan Sulu dan sekitarnya,” tutup Retno.
ADVERTISEMENT