Kemlu Siap Evakuasi WNI dari Lebanon jika Israel Menyerang

20 Juni 2024 15:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asap dan api membubung menyusul serangan perbatasan dari Lebanon, di tengah permusuhan lintas batas yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel, pada, Senin (3/6/2024). Foto: REUTERS/Ayal Margolin ISRAEL OUT
zoom-in-whitePerbesar
Asap dan api membubung menyusul serangan perbatasan dari Lebanon, di tengah permusuhan lintas batas yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel, pada, Senin (3/6/2024). Foto: REUTERS/Ayal Margolin ISRAEL OUT
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kemlu RI menyiapkan rencana evakuasi WNI di Lebanon jika Israel menyerang kelompok Hizbullah. Sejak perang Gaza pecah, tensi antara Israel dan Hizbullah di Lebanon meningkat.
ADVERTISEMENT
Menurut Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak terkait perihal evakuasi WNI dari Lebanon. Menurut data Kemlu terdapat 200 lebih WNI di Lebanon.
Sedangkan dari data KBRI Beirut, selain WNI terdapat pula 1.270 personel pasukan penjaga perdamaian dari Indonesia yang bertugas di Lebanon selatan.
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, saat ditemui di Ibis Hotel Yogyakarta, Kamis (20/6/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
"Kami terus melakukan koordinasi dan bahkan Ibu Menteri Luar Negeri telah mengadakan rapat khusus dengan kepala perwakilan dengan para duta besar di kawasan untuk mengantisipasi rencana contingency jika terjadi eskalasi situasi di sana (Lebanon)," kata Judha saat ditemui di Yogyakarta, Kamis (20/6).
Sejak terjadi konflik 7 Oktober tahun lalu dan konflik di Lebanon selatan antara Hizbullah dan IDF atau militer Israel, KBRI Beirut telah menetapkan Lebanon selatan sebagai siaga 1 kemudian wilayah Beirut dan sekitarnya siaga 2.
ADVERTISEMENT
Judha menjelaskan status siaga 1 artinya situasi yang sudah mengancam jiwa warga negara kita.
"Oleh karena itu kemudian langkah-langkah evakuasi akan segera kita lakukan apakah itu lokal menuju ke lokasi yang lebih aman atau ke Indonesia," jelasnya.
Ancaman serangan Israel ke basis pertahanan kelompok Hizbullah Lebanon disampaikan pada awal Juni 2024 ini. Hizbullah merupakan sekutu dekat Hamas yang saat ini sedang berperang melawan Israel di Gaza.
Hizbullah sendiri dibentuk pada 1980-an sebagai kelompok perlawanan atas invansi Israel ke Lebanon.
"Kami menyiapkan operasi militer sangat intens di utara. Satu cara atau lainnya, kami akan memulihkan keamanan di utara," kata PM Israel Benjamin Netanyahu saat melawat ke perbatasan negaranya pada Rabu (5/6).
ADVERTISEMENT