Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Kemlu Sulit Konfirmasi Kematian Bahrumsyah
15 Maret 2017 14:25 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT

Pemerintah mengaku sulit mengkonfirmasi kematian Bahrumsyah, warga Indonesia yang bergabung dengan ISIS di Suriah. Menurut Kementerian Luar Negeri Indonesia, keberadaannya sulit dikonfirmasi karena tidak melapor diri ketika keluar diri.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada WNI yang keluar negeri berniat untuk bergabung dengan kelompok teroris yang melaporkan diri kepada KBRI. Karena mereka tak melaporkan diri, mereka tak tercatat," kata juru bicara Kemlu RI, Arrmanatha Nasir, kepada kumparan (kumparan.com) dan media lain pada Rabu (15/3).
Bahrumsyah dilaporkan tewas saat hendak melakukan bom bunuh diri di Palmyra, Suriah. Mobil berisi bom yang dikendarai Bahrumsyah dilaporkan meledak sebelum mencapai target sasaran.
Kepolisian RI juga belum mengkonfirmasi kematian Bahrumsyah yang diduga ke Suriah pada 2014 itu. Menurut Arrmanatha, ketiadaan catatan kedatangan WNI menyulitkan mereka memverifikasi laporan tersebut.

"Baik pada saat mereka berangkat, tidak melaporkan diri kepada imigrasi atau pun tidak melaporkan diri kepada polisi ataupun KBRI sehingga kita tak bisa memverifikasi bahwa mereka meninggal atau tidak. Itu kesulitannya karena hal yang mereka lakukan suatu hal yang ilegal. Kita akan sulit memverifikasi," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Arrmanatha menambahkan, akan ada bedanya jika WNI ke luar negeri dengan melapor diri ke KBRI. Bila terjadi sesuatu Kemlu dapat tahu keberadaan mereka.
"Kalau ada WNI yang ke sana untuk kerja secara resmi, mereka melapor diri ke KBRI sehingga jika ada hal-hal terjadi kepada mereka kita dengan mudah, dengan gampang, bisa melacak, dimana mereka meninggal, bagaimana mereka meninggal dan kita serahkan kepada keluarga di Indonesia," ucap Arrmanatha.
Dengan alasan ini, Arrmanatha menegaskan bahwa Kemlu mustahil memverifikasi kematian Bahrumsyah.
"Jadi kalau ditanya apakah kita bisa memverifikasi, jawabannya tidak," tutur Arrmanatha.