Kemlu Tetap Gelar BDF di Nusa Dua, Protokol Kesehatan Ketat Diberlakukan

4 Desember 2020 12:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jubir Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jubir Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bali Democracy Forum (BDF) ke-13 tahun ini akan diselenggarakan Kemlu pada tanggal 10 Desember mendatang di Nusa Dua, Bali. Pelaksanaannya akan menerapkan protokol kesehatan ketat.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kemlu, Teuku Faizasyah, mengatakan tiap delegasi akan menginap di hotel yang telah menerapkan protokol kesehatan dan menyediakan tes PCR. Selain itu, pada penyelenggaraan BDF juga akan dilakukan secara hybrid untuk membatasi jumlah peserta yang hadir langsung di Sofitel Resort, Nusa Dua.
“Penyelenggaraan BDF akan sangat mematuhi atau memberikan atensi yang khusus pada protokol kesehatan, sehingga para peserta akan sangat dibatasi untuk mereka yang bisa ikut di ruang persidangan, maksimum 50 orang, dan akan menjalani proses pemeriksaan kesehatan sebelum kegiatan,” ucap Teuku Faizasyah dalam konferensi pers virtual, Jumat (4/12).
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi (tengah) foto bersama di pembukaan penyelenggaraan Bali Democracy Forum (BDF) ke-12 di Nusa Dua, Bali. Foto: Darin Atiandina/kumparan
Protokol kesehatan yang diterapkan saat pelaksanaan BDF juga termasuk tes swab ditempat untuk para peserta. Tes swab akan dilakukan Sebelum peserta memasuki ruang persidangan.
ADVERTISEMENT
Teuku juga menyampaikan bahwa Kemlu sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah Bali terkait penanganan darurat COVID-19. Hal ini sebagai langkah pencegahan jikalau ditemukan peserta yang terinfeksi virus corona.
"Mereka yang akan masuk ke ruangan akan menjalani PCR test, juga sudah disiapkan contingency plan, tentunya kita tidak berharap ada delegasi yang datang ke sana tiba-tiba terkena COVID-19," kata Teuku.
"Namun kita sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah memastikan jika terjadi sesuatu yang tidak diharapkan, maka mekanisme protokol kesehatan adalah konteks mereka bagi yang terkena COVID-19 akan diberlakukan," sambungnya.
BDF ke-13 ini mengusung tema Democracy and COVID-19 Pandemic. Diharapkan melalui forum tahun ini, akan menghasilkan usulan kebijakan atau rekomendasi konkret yang bermanfaat bagi negara-negara peserta dalam penanganan dan pemulihan di masa pandemi ini.
ADVERTISEMENT