Kenangan Airlangga soal Habibie: Teknokrat yang Paham Politik
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, merasa sangat kehilangan atas wafatnya Presiden ke-3 RI , B.J Habibie .
ADVERTISEMENT
Airlangga mengatakan, hingga akhir hayatnya Habibie masih menjabat Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar.
"Partai Golkar sangat kehilangan tokoh nasional bapak BJ Habibie, Presiden ke-3 RI yang juga adalah Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar," kata Airlangga kepada wartawan, Rabu (11/9).
Menurut Airlangga, Habibie bukan hanya seorang teknokrat. Sebab Habibie juga seorang yang paham politik dan menginspirasi bangsa serta kader Golkar.
"Beliau adalah salah satu teknokrat yang paham politik, salah satu pelopor teknopol (teknologi politik) yang menginspirasi para politisi termasuk tentu kader-kader Partai Golkar, teknolog, para pendukung kebijakan hilirisasi atau nilai tambah manufaktur, para insinyur Indonesia," ungkap Airlangga.
Airlangga melanjutkan, langkah Habibie yang memperjuangkan agar teknologi bisa untuk kesejahteraan rakyat harus diteruskan oleh pemerintah.
"Pendekatan teknologi untuk kesejahteraan merupakan filosofi yang relevan untuk terus dilanjutkan. Bapak Presiden Jokowi lah yang mampu mengimplementasikan di periode pertama pemerintahannya dengan pembangunan infrastruktur, hilirisasi mineral serta di fasilitasnya merk nasional dalam berbagai produk manufaktur nasional. Ekosistem teknologi dibangun seperti digital ekosistem, IR 4," ucap Airlangga.
ADVERTISEMENT
Ucapan duka pun juga mengalir dari Ketua Mahkamah Agung, Hatta Ali.
Hatta mengatakan perjalanan hidup Habibie telah meninggalkan bekas, contohnya tentang demokrasi.
"Banyak hal yang mengesankan dari beliau. Yaitu dalam hal demokrasi beliau sangat memperhatikan. Dan selama beliau tidak menjabat, tetap aktif. Demi untuk kemajuan bangsa dan negara," ucap Hatta di RSPAD, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (11/9).
Hatta mengaku terakhir kali berjumpa Habibie sekitar 2 tahun lalu. Saat itu Habibie, kata Hatta, bercerita mengenai kampung halamannya di Pare-pare, Sulawesi Selatan.
"Beliau berbicara tentang situasi di Pare-Pare dan kebetulan saya pun kelahiran Pare Pare," ungkapnya.
Adapun adik BJ Habibie, Sri Soedarsono, menyebut terakhir kali Habibie masih bisa berbincang ketika masih dirawat pada Sabtu (7/9). Meski demikian saat itu, tak ada pesan khusus dari Habibie.
ADVERTISEMENT
"Sudah hari Sabtu lalu ya, cuma ngobrol biasa. Enggak ada pesan pesan," katanya.