Kenangan Karyawan PT DI, Habibie Selalu Berpuasa Senin-Kamis
ADVERTISEMENT
Kehadiran Bacharuddin Jusuf Habibie di Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) yang kini menjadi PT Dirgantara Indonesia (PT DI) tampak sangat berbekas bagi pegawainya. Salah satu kenangan pegawai PT DI adalah sosok Habibie yang religius.
ADVERTISEMENT
Semisal yang diceritakan Pujiati (53). Ketika Habibie menjabat sebagai Dirut, Pujiati bekerja sebagai staf di bagian direktorat produksi. Dia mengenang momen rapat bersama Habibie pada hari tertentu.
"Kalau rapat Senin dan Kamis itu beliau selalu puasa. Kita sudah nyiapin untuk buka puasa dan segala macam," cerita Pujiati di Kantor PT DI, Bandung, Rabu (11/9).
Selain sosok religius, Habibie dikenal penyabar dan sangat penyayang khususnya kepada sang istri, Ainun. Selain itu, Habibie pun tidak pernah marah dan selalu terlihat tersenyum di hadapan pegawai.
"Saya pasti kehilangan sosok bapak yang sangat kita banggakan beliau tuh penyabar dan sayang sekali sama ibu," ujar dia.
Untuk menghormati Habibie, PT DI tidak pernah mengubah satu ruangan yang pernah jadi tempat beristirahat mantan presiden itu.
ADVERTISEMENT
"Tempat tidur itu didesainnya dari zaman beliau saat menempati ruang ini termasuk kursinya enggak kita ubah sama sekali. Yang kita rubah hanya bed cover dan selimut. Ukurannya sesuai dengan beliau, kayaknya pesan khusus dan enggak pernah kita ganti," ucap dia.
"Sosok beliau terasa masih ada di sini," tambahnya menahan sedih.
Ruang istirahat tersebut memang terlihat luas namun sangat sederhana. Terdapat beberapa buah kursi, meja kecil, kasur, telepon, dan pendingin ruangan di dalamnya. Habibie, kata Pujiati, kerap beristirahat ketika telah lelah rapat hingga larut malam.
Senada dengan Pujiati, Dirut PT. Dirgantara Indonesia Elfien Goentoro menegaskan, tidak akan mengubah ruang kerja dan ruang istirahat yang ditempati oleh Habibie. Ruangan tersebut, menurut dia, dapat memberi motivasi dan semangat untuk melanjutkan cita-cita Habibie.
ADVERTISEMENT
"Ini tidak akan kita ubah. Di belakang sana ada kamar masih yang dipakai kursi dan tempat tidur. Ruangan ini paling tidak memberikan motivasi dan semangat kami bagaimana meneruskan cita-cita beliau," kata dia.