Kendala Pencarian CVR Sriwijaya Air SJ 182, Arus Laut Hingga Gerakan Penyelam

15 Januari 2021 18:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prajurit TNI AL membawa serpihan bagian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 saat operasi SAR, di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (15/1). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Prajurit TNI AL membawa serpihan bagian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 saat operasi SAR, di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (15/1). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Hingga hari ketujuh, Cockpit Voice Recorder (CVR) dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 belum juga ditemukan. Padahal, benda ini merupakan salah satu elemen penting untuk mengungkap penyebab kecelakaan dari pesawat tersebut.
ADVERTISEMENT
Pangkoarmada 1, Laksda Abdul Rasyid membeberkan beberapa kendala terkait rumitnya pencarian CVR ini. Mulai dari arus air laut hingga aktivitas para penyelam.
"Arusnya sekarang 2,5 knot. Kemudian di sana banyak penyelam yang cari. Itu banyak penyelam membuat riak-riak," kata Abdul kepada wartawan di atas KRI Rigel, Jumat (15/1).
Prajurit Kopaska TNI AL menyelam untuk melanjutkan operasi SAR pesawat Sriwijaya Air SJ 182, di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (15/1). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
Riak air tersebut menyebabkan sensor yang ada di beberapa kapal sedikit terganggu. Padahal, benda yang dicari berukuran kecil.
Maka, setelah pencarian manual diselesaikan, Abdul segera berkoordinasi dengan kapal Baruna Jaya untuk mencari kepingan logam tersebut.
"Jadi begitu penyelam kita naik jam 17.00 WIB, Baruna Jaya akan kembali bergerak untuk mencari logam-logam yang diperkirakan CVR atau logam lain yang dibutuhkan untuk investigasi kecelakaan ini," ucap Abdul.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, hari ini, tim SAR gabungan telah menyerahkan 13 kantong body parts kepada KNKT dan DVI. Operasi SAR akan diperpanjang hingga Senin depan.