Kendalikan Penyebaran Corona, Turki Berlakukan Jam Malam
ADVERTISEMENT
Pemerintah Turki memberlakukan disiplin ketat dan bersiap untuk pemberlakuan jam malam mulai Jumat (20/11) malam. Hal tersebut dilakukan untuk mengendalikan penyebaran virus corona .
ADVERTISEMENT
Presiden. Recep Tayyip Erdogan mengumumkan pembatasan yang lebih ketat pada Selasa (17/11) sebagai tanggapan terhadap lonjakan kasus harian corona yang telah melaporkan kasus harian yang meningkat.
"Tanpa kehilangan apa pun, virus telah memasuki masa infeksi massal," kata Menteri Kesehatan Fahrettin Koca kepada wartawan di parlemen, seperti dikutip dari Reuters.
"Sepertinya kita harus menempatkan diri dengan disiplin yang ketat untuk beberapa waktu," lanjutnya.
Saat jam malam berlaku, masyarakat hanya akan diizinkan keluar rumah antara pukul 10 pagi hingga 8 malam
Restoran, kafe, salon, dan pusat perbelanjaan juga hanya diperbolehkan beroperasi di luar jam malam.
Restoran cuma boleh melayani bawa pulang dan pengiriman saja. Bioskop akan ditutup dan sekolah akan belajar lewat daring selama sisa tahun ajaran ini.
ADVERTISEMENT
Menurut angka resmi virus corona telah menewaskan total 11.704 orang di Turki. Namun jumlah ini dikritik oleh anggota parlemen oposisi dan kelompok medis karena dianggap menutupi skala sebenarnya dari wabah tersebut.
Meral Aksener, pemimpin oposisi Partai Iyi, mengatakan langkah-langkah baru itu tidak cukup.
"Saya meminta partai yang berkuasa dari sini: pandemi tampak di luar kendali. Gambaran di Istanbul adalah bencana total," katanya.
Dia mendesak lockdown nasional selama 14 hari dan mengulangi permintaan dari Wali Kota Istanbul yang mengatakan kematian telah meningkat ke level tertinggi sejak wabah memasuki Turki pada Maret. Istanbul melaporkan total 9.872 kematian terkait virus corona hingga 14 November.
Sementara secara nasional kasus corona yang dikonfirmasi sebanyak 421.413 dengan 11.704 kematian.
ADVERTISEMENT