Kendalikan Penyebaran Corona, Turki Berlakukan Jam Malam

18 November 2020 19:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mahya menggambarkan bendera nasional Turki yang dipasang di antara menara masjid Camlica, saat wabah virus corona. Foto: REUTERS/Mehmet Emin Caliskan
zoom-in-whitePerbesar
Mahya menggambarkan bendera nasional Turki yang dipasang di antara menara masjid Camlica, saat wabah virus corona. Foto: REUTERS/Mehmet Emin Caliskan
ADVERTISEMENT
Pemerintah Turki memberlakukan disiplin ketat dan bersiap untuk pemberlakuan jam malam mulai Jumat (20/11) malam. Hal tersebut dilakukan untuk mengendalikan penyebaran virus corona.
ADVERTISEMENT
Presiden. Recep Tayyip Erdogan mengumumkan pembatasan yang lebih ketat pada Selasa (17/11) sebagai tanggapan terhadap lonjakan kasus harian corona yang telah melaporkan kasus harian yang meningkat.
"Tanpa kehilangan apa pun, virus telah memasuki masa infeksi massal," kata Menteri Kesehatan Fahrettin Koca kepada wartawan di parlemen, seperti dikutip dari Reuters.
"Sepertinya kita harus menempatkan diri dengan disiplin yang ketat untuk beberapa waktu," lanjutnya.
Warga memakai masker saat beraktivitass di Istanbul, Turki, Selasa (17/3). Foto: Ozan KOSE / AFP
Saat jam malam berlaku, masyarakat hanya akan diizinkan keluar rumah antara pukul 10 pagi hingga 8 malam
Restoran, kafe, salon, dan pusat perbelanjaan juga hanya diperbolehkan beroperasi di luar jam malam.
Restoran cuma boleh melayani bawa pulang dan pengiriman saja. Bioskop akan ditutup dan sekolah akan belajar lewat daring selama sisa tahun ajaran ini.
ADVERTISEMENT
Menurut angka resmi virus corona telah menewaskan total 11.704 orang di Turki. Namun jumlah ini dikritik oleh anggota parlemen oposisi dan kelompok medis karena dianggap menutupi skala sebenarnya dari wabah tersebut.
Meral Aksener, pemimpin oposisi Partai Iyi, mengatakan langkah-langkah baru itu tidak cukup.
"Saya meminta partai yang berkuasa dari sini: pandemi tampak di luar kendali. Gambaran di Istanbul adalah bencana total," katanya.
Wisatawan memakai masker saat beraktivitass di dekat Masjid Hagia Sophias, Istanbul, Turki, Selasa (17/3). Foto: Ozan KOSE / AFP
Dia mendesak lockdown nasional selama 14 hari dan mengulangi permintaan dari Wali Kota Istanbul yang mengatakan kematian telah meningkat ke level tertinggi sejak wabah memasuki Turki pada Maret. Istanbul melaporkan total 9.872 kematian terkait virus corona hingga 14 November.
Sementara secara nasional kasus corona yang dikonfirmasi sebanyak 421.413 dengan 11.704 kematian.
ADVERTISEMENT