Kepala BNPB: Belum Pernah dalam Sejarah Bandara Halim Banjir

Kepala BNPB Doni Monardo saat sambangi posko pengungsian di Jati Asih, Bekasi. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan

Banjir yang melanda sebagian wilayah Jakarta beberapa hari terakhir disebabkan oleh curah hujan ekstrem. Jakarta Timur dan Jakarta Barat tercatat memiliki curah hujan ekstrem tertinggi sejak 31 Desember 2019 sore hingga 1 Januari 2020.

Dari hasil pengukuran BMKG, Bandara Halim Perdana Kusuma tercatat memiliki curah hujan tertinggi yakni 377 mm/hari. Menurut Kepala BNPB Doni Monardo, curah hujan di Halim mencatatkan sejarah.

"Di Halim Perdana Kusuma itu ternyata oleh BMKG curah hujan mencapai rekor tertinggi yaitu 377 mm per hari," ucap Doni di Jati Asih, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (4/1).

Runway Bandara halim banjir. Foto: Dok. Puspen TNI AU

Tak sampai disitu, Doni menyebut curah hujan ekstrem di Halim membuat kali pertamanya runway pangkalan militer TNI AU itu tergenang.

"Belum pernah dalam sejarah itu. Bandara Halim Perdanakusuma yang juga merupakan pangkalan militer pangkalan TNI AU mengalami banjir, baru pertama," ungkap dia.

Di sisi lain, berdasarkan hasil pengamatannya bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, ia menemukan ada daerah-daerah dengan tanah rendah namun tidak kena banjir.

Kepala BNPB Doni Monardo saat sambangi posko pengungsian di Jati Asih, Bekasi. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan

"Pada tanggal 1 Januari yang lalu kami lihat ada beberapa tempat yang sebenarnya mungkin saja itu lebih rendah, tetapi tidak ada air, tidak ada banjir di situ," kata Doni.

Doni lalu meminta masyarakat menyadari betapa curah hujan bisa menjadi faktor utama bencana terjadi.

BMKG sebelumnya mencatat daerah-daerah di Jakarta Timur, Jakarta Barat, Bekasi yang memiliki curah hujan tinggi pada 1 Januari lalu. Setelah Halim, ada Taman Mini Indonesia Indah 355 mm/hari, Kembangan 265 mm/hari, Pulo Gadung 260 mm/hari, Jati Asih 260 mm/hari, Cikeas 246 mm/hari dan Tomang 266 mm/hari.