Kepala BNPB Kunjungi Sentani, Beri Bantuan Korban Banjir Bandang

4 September 2019 9:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BNPB Letjen Doni Monardo di Sentani Papua. Foto: Dok. BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BNPB Letjen Doni Monardo di Sentani Papua. Foto: Dok. BNPB
ADVERTISEMENT
Kepala BNPB Doni Monardo bertemu dengan para tetua adat atau Ondofolo dan masyarakat adat se-Danau Sentani dalam acara Kebersamaan dalam Sehelai Papeda dari Pinggiran Danau Sentani untuk Persatuan dan Kedamaian Bagi Tanah Papua dan Indonesia di Bumi Kenambai Umbai, Sentani, Jayapura, Selasa (3/9).
ADVERTISEMENT
Setelah berlayar selama kurang lebih 30 menit, Doni disambut dengan upacara adat perkampungan Sereh Tua. Di muka dermaga, Doni beserta rombongan diarak menuju tempat pertemuan yang telah dipadati oleh masyarakat sekitar.
Masyarakat setempat juga memberikan tanda kehormatan berupa hiasan kepala khas cenderawasih dan sebuah tas noken yang dianyam oleh tangan-tangan ahli, para Mama Sereh Tua.
Pada kesempatan itu, Doni juga menyerahkan beberapa bantuan bagi warga Danau Sentani yang menjadi korban banjir bandang pada 16-17 Maret lalu. BNPB menyerahkan 26 perahu katamaran, 260 alat pengasap ikan, 100 ribu pohon masohi, dan dua pabrik sagu yang rencananya akan dibangun di Sentani sebagai wilayah dengan ladang pohon sagu terbesar di Indonesia.
Kepala BNPB Letjen Doni Monardo di Sentani Papua. Foto: Dok. BNPB
Ondofolo Sereh Tua berterima kasih atas bantuan tersebut. Ia menyebut bantuan tersebut dapat membantu masyarakat mengembalikan dan melengkapi potensi yang ada di sekitar Danau Sentani.
ADVERTISEMENT
"Kami masyarakat di sini selain bekerja di darat juga menyambung hidup di air (danau). Maka dari itu dengan perahu (katamaran) dan alat asap ikan ini menandakan kami semakin lengkap. Terima kasih atas tindakan ini yang dapat mempengaruhi bagi kami bahwa pemeritah tulus membantu bagi kita semua," ujar Ondofolo Sereh Tua, yang dikutip dari keterangan tertulis BNPB.
Bupati Kabupaten Jayapura, Mathius Awoitau, juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada BNPB atas bantuan tersebut. Mathius mengatakan, kehadiran BNPB di tengah-tengah masyarakat terdampak bencana merupakan bukti perhatian pemerintah pusat, mulai dari saat bencana hingga masa pemulihan pascabencana banjir Sentani.
Kepala BNPB Letjen Doni Monardo di Sentani Papua. Foto: Dok. BNPB
"Kami saat ini masih berduka, namun kami tidak mau menangis lagi. Oleh karena itu, kita harus ucap syukur karena ada hiburan dan bantuan dari pemerintah pusat. Negara hadir di tengah masyarakat kita. Pemerintah dan kita semua sudah berjalan pada rel yang benar," kata Mathius.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Doni mengaku saat senang dan berterima kasih atas sambutan hangat dari masyarakat. Doni menyebut apa yang diberikan pemerintahan merupakan mandat dari Presiden Joko Widodo, khususnya dalam rangka pemerataan kesejahteraan rakyat.
Doni menyebut Jayapura memiliki potensi yang besar, khususnya di sektor perikanan. Sayangnya, potensi masih belum dimaksimalkan. Oleh karena itu, kata Doni, pemerintah melalui BNPB berharap bantuan tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan potensi dan bersaing dengan wilayah lain, bahkan menjadi primadona.
"Saya diberi tugas oleh Bapak Presiden Joko Widodo untuk memberikan bantuan alat asap, khususnya untuk mama-mama agar dapat mengelola ikan sehingga memiliki nilai lebih. Dan ikan dari danau sentani suatu saat bisa dikirim dan dinikmati ke Jakarta bahkan mancanegara," kata Doni.
Kepala BNPB Letjen Doni Monardo di Sentani Papua. Foto: Dok. BNPB
Selanjutnya, Doni juga menyampaikan bahwa 2 unit pabrik sagu juga akan dibangun sebagai langkah awal pemanfaatan tanaman yang banyak dijumpai di Sentani itu sehingga menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual lebih.
ADVERTISEMENT
"Sentani penuh dengan tanaman sagu. Papua adalah kawasan dengan hutan sagu terluas di dunia. Sayang kalau hal itu belum dimaksimalkan," tuturnya.
Nantinya dengan teknologi baru, sagu tidak hanya bisa dipakai untuk bahan baku papeda, tapi juga bisa dikembangkan menjadi jenis olahan lainnya seperti kwetiau, udon, tepung, dan sebagainya. Oleh karena itu, Doni juga mendorong agar pemeritah daerah segera memberi lahan yang strategis sebagai calon lokasi pabrik nantinya.
Dalam kesempatan itu, BNPB juga menyerahkan 1 unit katamaran untuk setiap kampung di pesisir Danau Sentani. Katamaran yang sebelumnya telah diuji coba langsung oleh Doni dan rombongan ini murni buatan dalam negeri dari Jawa Barat. Perahu katamaran ini bisa digunakan untuk patroli kebersihan danau, pariwisata dan kegiatan lain yang menunjang masyarakat Danau Sentani.
Kepala BNPB Letjen Doni Monardo di Sentani Papua. Foto: Dok. BNPB
Sedangkan dalam mengembangkan sektor pertanian dan perkebunan, BNPB juga secara simbolis memberikan bantuan berupa bibit pohon masohi. Keistimewaan dari masohi terletak pada kulit kayunya sebagai bahan parfum. Salah satu perusahaan yang mengembangkan parfum dengan bahan dasar masohi ialah Hermes.
ADVERTISEMENT
Menutup rangkaian acara sekaligus merupakan acara inti, Doni bersama seluruh Ondofolo dan Bupati Kabupaten Jayapura melakukan prosesi adat Sehelai Papeda yang langsung diikuti oleh seluruh masyarakat di bawah tenda yang sudah disiapkan. Kegiatan itu merupakan cerminan persatuan dan kesatuan yang sudah dilakukan turun temurun oleh warga Sentani.
"Papeda adalah tanda persatuan dan kesatuan. Dengan makan (papeda) bersama artinya semua bersatu dari para pemimpin kampung. Kalau sudah duduk bersama makan papeda, maka tidak ada perselisihan. Hal itu yang kami pegang terus sampai sekarang," jelas Ondofolo Demas Tokoro.