Kepala BNPB: PPKM Level 4 Efektif Meski Kasus COVID-19 Masih Tinggi

27 Juli 2021 20:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kasatgas Penanganan COVID-19 yang juga Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kasatgas Penanganan COVID-19 yang juga Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Kasatgas COVID-19 Letjen TNI Ganip Warsito melakukan kunjungan kerja ke DIY. Dalam kunjungan ini Ganip meninjau sejumlah fasilitas Pemda DIY untuk penanganan COVID-19.
ADVERTISEMENT
Penularan COVID-19 di DIY masih tinggi. Hingga Selasa (27/7), tercatat kasus harian pecah rekor dengan penambahan 2.732 dalam 24 jam. Kini jumlah kasus aktif di DIY mencapai 34.755 kasus.
Ganip Warsito menyebut, penerapan PPKM level 4 termasuk di DIY sejauh ini sudah efektif dalam menekan penularan COVID-19.
"Oh sudah efektif. Maka kita evaluasi terus, kita sudah punya data, mulai dari lonjakan 18 Mei sampai dengan saat ini," kata Ganip saat tinjauan di TRC BPBD DIY.
"Memang 18 Mei itu terjadi lonjakan yang eksponensial, terus puncaknya di 18 Juli kemarin sekarang sudah mulai menurun," tambah dia.
Ganip menjelaskan, tujuan PPKM tak lain adalah pembatasan kegiatan mobilitas masyarakat agar tidak terjadi laju penularan yang masif.
ADVERTISEMENT
"Ini pengendalian intinya, memang dikatakan oleh Presiden juga ini keputusan pemerintah yang berat kan, tapi kita harus menjaga itu semuanya. Ini juga menunjukkan tren yang lebih baik," jelas Ganip.
"Kita tidak bisa memanipulasi itu, sudah mulai ada penurunan, ini yang harus kita jaga. Tapi kita juga tetep harus hati-hati, tetep harus melakukan pembatasan. Nanti akan terus dievaluasi dan diperbaiki," tambah dia.
Sementara saat disinggung jumlah testing yang menurun, Ganip mengatakan bahwa sesuai perintah Presiden Jokowi, testing dan tracing akan dikoordinasikan oleh Panglima TNI.
"Ini saya datang juga untuk mengecek pelaksanaan petugas-petugasnya. Mulai dari pemberitahuan lab, notifikasi ke puskesmas, puskesmas melakukan wawancara kemudian ke tracing digital terus tracing digital wawancara ke kontak erat melalui komunikasi hp. Kalau tidak terlacak melalui tracing lapangan. Ini dilakukan dengan masif nantinya," tutup Ganip.
ADVERTISEMENT