Kepala BRIN Targetkan Vaksin Merah Putih Bisa Dipakai Pertengahan 2022

9 Juni 2021 18:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, (BRIN), Laksana Tri Handoko. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, (BRIN), Laksana Tri Handoko. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah terus mendorong pengembangan Vaksin Merah Putih. Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan pihaknya terus mendorong tim peneliti untuk mempercepat proses penelitian.
ADVERTISEMENT
Dia menyebut Vaksin Merah Putih yang diteliti Eijkman baru dapat melakukan uji klinis pada awal 2022. Sehingga, dia menargetkan Vaksin Merah Putih bisa digunakan di pertengahan 2022
"Kami terus mendorong dan membantu mereka untuk mempercepat itu sedangkan yang punya Eijkman itu direncanakan baru akan bisa uji klinis itu kemungkinan besar di awal 2022. Jadi untuk saat ini yang bisa saya sampaikan untuk Vaksin Merah Putih itu paling cepat memang pertengahan 2022," kata Handoko di RDP bersama komisi VII DPR, Rabu (9/6).
Dalam pengembangan vaksin, Handoko tak menampik adanya sejumlah tantangan yang dialami oleh tim peneliti. Apalagi, kata dia, selama ini tim riset Indonesia belum pernah melakukan pengembangan vaksin dari awal.
ADVERTISEMENT
"Jadi ini memang tantangannya sejujurnya banyak sekali, karena kita tahu bahwa tim periset kita belum pernah mengembangkan vaksin dari nol sampai selesai, itu belum pernah. Jadi ini memang pengalaman yang berharga untuk semua tim kami," ujarnya.
Ilustrasi vaksin corona. Foto: Shutterstock
Saat ini, kata dia, terdapat dua pengembangan Vaksin Merah Putih yang berjalan baik yakni dari Unair dan Eijkman. Dia pun menyebut upaya pembuatan vaksin akan dipercepat karena kebutuhan yang besar.
"Untuk yang Unair itu mitranya Biotis sedangkan untuk yang Eijkman itu mitranya adalah BioFarma. Sedangkan yang LIPI itu kami alihkan untuk lebih memproduksi protein karena itu juga diperlukan sedangkan yang lain belum ada yang melakukan itu. Sehingga kami bagi-bagi supaya bisa meminimalisir kendala, supaya bisa dipercepat," kata eks Kepala LIPI itu.
ADVERTISEMENT
"Tetapi meskipun 2022, jadi perlu saya sampaikan bahwa vaksin ini kebutuhannya sangat besar sekali dan kita juga masih berebut dengan berbagai negara yang lain," ujar dia.
Karena itu, ia menyebut telah berkoordinasi dengan Menteri BUMN Erick Thohir dan Menkes Budi Gunadi Sadikin terkait strategi Vaksin Merah Putih.
"Jadi saya juga sudah berkoordinasi dengan Pak Erick BUMN dan Pak Menkes sampai berapa kali untuk melihat situasi bagaimana kita membuat strategi termasuk untuk Vaksin Merah Putih dan Vaksin lainnya, termasuk vaksin made in Indonesia yang mungkin lisensinya langsung kita beli dari luar negeri," tutup dia.