Kepala Intelijen Militer Israel Mundur karena Gagal Cegah Serangan Hamas

22 April 2024 14:55 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konvoi tank militer Israel dan Pengangkut Personil Lapis Baja (APC) melewati perbatasan Israel setelah meninggalkan Gaza selama gencatan senjata, di Israel, Jumat (24/11/2023). Foto: Amir Cohen/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Konvoi tank militer Israel dan Pengangkut Personil Lapis Baja (APC) melewati perbatasan Israel setelah meninggalkan Gaza selama gencatan senjata, di Israel, Jumat (24/11/2023). Foto: Amir Cohen/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Intelijen Militer Israel, Mayor Jenderal Aharon Haliva, mengundurkan diri pada Senin (22/4).
ADVERTISEMENT
Haliva adalah pejabat senior pertama yang mengundurkan diri karena kegagalan serangan pada 7 Oktober lalu.
Dikutip dari Al Jazeera, militer Israel mengatakan bahwa kepala staf militer telah menerima pengunduran diri Haliva dan berterima kasih atas pengabdiannya.
Tindakan ini diduga dapat membuka peluang bagi lebih banyak petinggi keamanan Israel karena tidak berhasil mencegah serangan Hamas tersebut.
Pada Oktober lalu, Haliva mengatakan bahwa dia bertanggung jawab atas kegagalan intelijen karena tidak berhasil mencegah serangan yang menembus pertahanan Israel.
Setidaknya 1.139 warga Israel terbunuh, ratusan ditangkap dan dibawa kembali ke Gaza. Ini merupakan korban jiwa terbanyak akibat serangan Hamas ke Israel.
Sementara itu, sebanyak 34.097 warga Palestina telah tewas dan 76.980 lainnya terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober.
ADVERTISEMENT