Kepala Sekolah SMP N 1 Turi Mengaku Tak Tahu ada Kegiatan Susur Sungai

22 Februari 2020 13:46 WIB
comment
25
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Sekolah SMP N 1 Turi, Tutik Nurdiana. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Sekolah SMP N 1 Turi, Tutik Nurdiana. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Kegiatan susur sungai yang dilakukan siswa SMP N 1 Turi di Sungai Sempor, Pedukuhan Dukuh, Desa Donokerto, Turi, Sleman, berujung maut. 8 siswa dinyatakan tewas dan 2 orang lainnya masih dicari.
ADVERTISEMENT
Kepala Sekolah SMP N 1 Turi, Tutik Nurdiana mengaku tidak tahu ada kegiatan susur sungai. Tutik menyebut ia baru 1,5 bulan menjabat sebagai kepala sekolah.
"Saya di sini kepsek baru 1,5 bulan. Program itu melanjutkan program yang lama. Jujur saya tidak mengetahui program susur sungai itu," ujarnya dalam jumpa pers di SMP N 1 Turi, Sabtu (22/2).
Kepala Sekolah SMP N 1 Turi, Tutik Nurdiana. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Tutik menjelaskan, susur sungai merupakan bagian dari kegiatan pramuka dalam Kurikulum 2013. Sementara ekstrakurikuler Pramuka digelar setiap hari Jumat dari pukul 13.30 WIB hingga pukul 15.30 WIB.
Pada hari itu, ada 7 guru yang menjadi pembina pramuka. Dia tidak menyangka peristiwa ini terjadi, sebab semua siswanya merupakan penduduk Turi dan familiar dengan kondisi di sungai itu.
ADVERTISEMENT
"Murni kegiatan sekolah," jelasnya.
Petugas melakukan penyisiran lanjutan untuk mencari sejumlah anggota pramuka SMP N 1 Turi yang tenggelam di Kali Sempor, Sabtu (22/2). Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Atas insiden ini, ia meminta maaf dan berharap korban yang belum ditemukan dapat segera ditemukan.
"Kami mohon maaf atas kejadian musibah ini yang tidak kami duga dari awal. Mohon dukungannya mohon doanya anak yang ditemukan dan meninggal dunia diberikan husnul khotimah," kata Tutik.