news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kepanikan dan Ketakutan Hantui Warga Wuhan yang Diisolasi karena Virus

24 Januari 2020 9:39 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas memindai masyarakat dengan alat khusus untuk mendeteksi virus corona di Wuhan, China. Foto: AFP/HECTOR RETAMAL
zoom-in-whitePerbesar
Petugas memindai masyarakat dengan alat khusus untuk mendeteksi virus corona di Wuhan, China. Foto: AFP/HECTOR RETAMAL
ADVERTISEMENT
Ketakutan dan rasa panik menghantui warga Wuhan yang kotanya diisolasi untuk mencegah penyebaran virus corona, Kamis (23/1). Mereka takut kehabisan makanan dan masker, lalu dikecam karena mencoba keluar dari kota.
ADVERTISEMENT
Diberitakan AFP, 11 juta orang dilarang keluar-masuk dari dan ke Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei. Warga di kota yang luasnya lebih besar dari Jakarta itu mengaku ketakutan karena khawatir hidup mereka terancam.
Angka kematian akibat virus corona di Wuhan telah mencapai 25 orang. Sementara jumlah penderita mencapai 830 orang. Penderita virus corona juga terdapat di tujuh negara, seiring pergerakan warga China pada liburan Imlek. WHO menyatakan kondisi ini masih darurat wabah di China, bukan global.
Petugas berjaga di Pasar Ikan Huanan yang diisolasi akibat virus corona di Wuhan, China. Foto: AFP/HECTOR RETAMAL
"Kami menghindari keluar, mensterilkan diri dengan baik, dan memakai masker," kata seorang pengguna Weibo, media sosial China serupa Twitter.
"Tapi ada kekurangan makanan dan desinfektan, dan kami butuh lebih banyak sumber daya. Kami berharap semua orang bisa memahami bahwa kami merasa ini akhir dunia. Kami sangat perlu bantuan," kata dia lagi.
ADVERTISEMENT
Masker mulai langka di Wuhan. Sekalipun ada, harganya naik berkali-kali lipat. Mao, warga Wuhan berusia 26 tahun, mengatakan harga masker bisa mencapai 50 yuan atau hampir Rp 100 ribu satu buahnya.
Mereka yang punya uang langsung memborong banyak. Mao yang punya persediaan masker minim, pilih tinggal di rumah.
"Saya sudah tidak keluar rumah selama dua hari," kata Mao.
Suasana di dalam mall kota Wuhan, China yang terisolasi akibat virus corona. Foto: AFP/HECTOR RETAMAL
Penutupan kota dilakukan di tengah persiapan Tahun Baru Imlek. Seharusnya perayaan besar-besaran akan dilakukan, namun Wuhan tengah waspada, sehingga sedikit sekali ornamen Imlek yang ada di jalan.
"Saya sebisa mungkin tetap di rumah dan hanya keluar untuk beli kebutuhan," kata seorang pria bernama Fu.
Warga Wuhan sempat berpikiran untuk menyusup kabur dari kota. Namun mereka kebingungan, ke mana akan pergi, karena orang-orang pasti menghindari mereka.
ADVERTISEMENT
"Saya memikirkan orang tua dan anak-anak saya. Jika saya membawa mereka, kemana saya bisa kabur?" kata seorang di Weibo.
Petugas berjaga di Pasar Ikan Huanan yang di isolasi akibat virus corona di Wuhan, China. Foto: AFP/HECTOR RETAMAL
Perdebatan mulai muncul di Weibo. Warga luar Wuhan meminta agar warga di Wuhan tidak egois dengan kabur keluar kota. Pasalnya, mereka bisa menularkan penyakit tersebut ke orang lain.
"Jangan panik dan jangan mencoba keluar," kata seorang pengguna Weibo.
"Orang-orang Wuhan, keluar dari Shanghai. Jangan menyusup keluar dan menyebabkan kekacauan," ujar pengguna Weibo lainnya.
Cegah Virus Corona. Foto: Masayu Antarnusa/kumparan