Kerangka Dinosaurus Langka Terjual Lebih dari Rp 32 Miliar di Paris

Fosil dinosaurus langka. (Foto: AFP/Stephane De Sakutin)

Kerangka dinosaurus yang diklaim sangat langka terjual lebih dari 2 juta euro atau setara Rp 32,4 miliar dalam sebuah lelang yang digelar di Menara Eiffel, Paris. Para peneliti percaya, berdasarkan jenis kerangka yang ditemukan, bisa saja ini adalah spesies baru yang belum pernah ditemukan.

Dikutip dari AFP, Senin (5/6) kerangka dinosaurus ini menyerupai jenis carnivorous allosaurus yang pernah ditemukan dalam sebuah penggalian di Wyoming, Amerika Serikat, pada 2013 lalu. Kerangka yang diperkirakan memiliki usia lebih dari 150 juta tahun ini ditemukan dalam kondisi baik, sekitar 70 persen kerangka dalam kondisi utuh.

Dalam pelelangan, kerangka dinosaurus ini berhasil terjual kepada seorang kolektor seni asal Perancis yang tak disebutkan namanya. Meskipun sudah memenangkan lelang dan memiliki hak atas kerangka tersebut, sang kolektor menjanjikan akan tetap meminjamkan kerangka itu kepada museum untuk dipamerkan.

Dinosaurus yang diperkirakan masih satu keluarga dengan allosaurus ini memiliki panjang 9 meter dan tinggi 2,6 meter. Diyakini, dinosaurus tersebut hidup pada periode Jurasik.

Seorang pekerja di rumah lelang Aguttes, Eric Mickeler, mengatakan bahwa jenis kerangka dinosaurus ini merupakan satu-satunya dari jenisnya yang pernah ditemukan.

Menurut pakar Dinosaurus Eric Geneste walau kerangka dinosaurus itu memiliki kesamaan dengan allosaurus, namun nyatanya keduanya jauh berbeda.

"Postur dinosaurus itu lebih tegap, bahunya lebih panjang, dan memiliki jumlah gigi yang berbeda," kata Eric.

"Faktanya, banyak perbedaan antara kerangka itu dengan allosaurus seperti halnya antara manusia dengan gorila," ungkapnya.

Pada tahun 2016, rumah lelang Aguttes juga pernah menjual sebuah kerangka dinosaurus jenis allosaurus yang bernama Kan.

Saat itu, kerangka tersebut terjual dengan harga 1,1 juta euro atau sekitar Rp 17,8 miliar. Eric dari rumah lelang Aguttes mengaku, lelang kerangka dinosaurus jenis karnivora lebih diminati jika dibandingkan dengan dinosaurus herbivora.

Sementara, sebagian hasil dari pelelangan kerangka dinosaurus tersebut nantinya akan disumbangkan untuk pendanaan proyek arkeologi lainnya.