Keraton Yogyakarta Ungkap Alasan Jabatan Gusti Prabu dan Gusti Yudha Diganti

20 Januari 2021 22:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana sepi di Keraton Yogyakarta, Senin (27/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
zoom-in-whitePerbesar
Suasana sepi di Keraton Yogyakarta, Senin (27/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
ADVERTISEMENT
Jabatan struktural GBPH Prabukusumo dan GBPH Yudhaningrat di Keraton Yogyakarta digantikan oleh dua putri Keraton Yogyakarta. Adik dari Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, itu sebelumnya menjabat Penggedhe di Keraton Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Jabatan GBPH Prabukusumo atau Gusti Prabu sebagai Penggedhe di Kawedanan Hageng Punakawan Nityabudaya Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat digantikan GKR Bendara yang tak lain adalah putri bungsu Sri Sultan.
Lalu, jabatan GBPH Yudhaningrat atau Gusti Yudha sebagai Penggedhe di Kawedanan Hageng Punakawan Parwabudaya Karaton Ngayogyakarto Hadiningrat digantikan GKR Mangkubumi yang merupakan putri sulung Sri Sultan.
Terkait hal ini, putri kedua Sri Sultan HB X, GKR Condrokirono mengatakan pergantian bukan tanpa sebab. Dua pangeran rayi dalem itu diganti karena sudah tidak mau bertugas di Keraton sejak 2015 atau setelah sabda raja.
"Di berita-berita beliau sendiri sudah mengatakan sejak tahun 2015 tidak mau lagi bertugas di Keraton. Dari tahun 2015 sampai sekarang itu bukan jangka waktu yang sebentar, sedangkan aktivitas Keraton banyak dan harus tetap berjalan dengan baik," kata Gusti Condro melalui pesan singkat, Rabu (20/1).
ADVERTISEMENT
Selama rentang waktu tersebut, tugas Kawedanan Hageng Punakawan diemban GKR Mangkubumi dan GKR Bendara. Keduanya sejak 2011 sudah bertugas sebagai Wakil Penghageng Kawedanan Punakawan.
"Selama ini GKR Mangkubumi dan GKR Bendara yang menggantikan beliau berdua. Kebetulan sejak tahun 2011 GKR Mangkubumi dan GKR Bendara sudah diangkat sebagai Wakil Penghageng Kawedanan Punokawan secara sah," kata Gusti Condro yang juga menjabat Penghageng Kawendanan Panitrapura Keraton Yogyakarta ini.
Pengunjung di keraton Yogyakarta. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Lebih jauh, Gusti Condro menepis hubungan Sri Sultan dengan adik-adiknya tidak harmonis pascasabda raja. Dia mencontohkan, banyak paman-pamannya yang masih aktif di Keraton.
"Hubungan seperti apa itu urusan pribadi masing-masing tidak perlu orang lain ikut campur. Nyatanya seperti Kanjeng Gusti Hadiwonoto (Penghageng Kawedanan Hageng Punokawan Parasrayabudaya) dan Gusti Condrodiningrat masih aktif (di Keraton) hingga sekarang," katanya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, semasa masih hidup Gusti Cakraningrat dan Gusti Murdokusumo juga selalu aktif di Keraton.
"Gusti Cakraningrat alm (Tepas Danartopuro/ keuangan) dan Gusti Murdokusumo alm (yayasan Sri Yaga Wandawa) aktif di Keraton semasa hidupnya," tutup dia.