Kerusuhan di Ethiopia Tewaskan 16 Orang

25 Oktober 2019 16:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Demo di Ethiopia. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Demo di Ethiopia. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Unjuk rasa besar menghantam Ethiopia. Demo berujung bentrok terjadi beberapa hari usai Perdana Menteri Abiy Ahmed dianugerahi Nobel Perdamaian.
ADVERTISEMENT
Amnesti Internasional menyebut, bentrokan tak cuma berlangsung antar aparat dan massa. Namun, juga berlangsung antar etnis dan agama.
"Sampai saat ini jumlah korban tewas berjumlah 16 orang, jumlahnya mungkin lebih besar karena laporan terbaru memperlihatkan itu, tapi kami belum bisa mengkonfirmasi," sebut seorang peneliti dari Amnesty International Fisseha Tekle, seperti dikutip dari AFP, Jumat (25/10).
Demo di Ethiopia. Foto: Reuters
Dia mengatakan, saat unjuk rasa, aparat keamanan melepaskan tembakan ke arah demonstran.
"Sejumlah orang lainnya kehilangan nyawa karena tongkat, dan golok. Sejumlah rumah dibakar. Massa juga saling tembak dan saling bunuh," sebut Tekle.
Kekerasan di ibu kota Ethiopia, Addis Ababa, bermula dari pernyataan seorang aktivis Jawar Mohamad mengenai aparat keamanan tengah mengincar dirinya.
Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed. Foto: REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah/File Photo
Jawar adalah mantan sahabat dekat Abiy. Namun, saat ini Jawar berbalik arah dan mengkritik keras Abiy.
ADVERTISEMENT
Awalnya demo di Addis Ababa ditujukan untuk menentang Abiy yang dituduh menyalahgunakan kekuasaan dan memicu ketidakstabilan negara.
Beberapa hari belakangan, demo berubah jadi kerusuhan antar etnis. Sebab, Adis Ababa mayoritas warganya etnis Oromo sama dengan PM Abiy.
Abiy pada Oktober ini baru saja mencatatkan prestasi dengan menerima Nobel Perdamaian. Penghargaan bergengsi itu didapat karena jasa Abiy memperbaiki hubungan Ethiopia dan tetangganya Eritrea.