Kesaksian Driver Go-Jek yang Bonceng Polisi Kejar Pengemudi Jazz

3 Juli 2018 17:38 WIB
Pengemudi Gojek di Yogyakarta membantu polisi. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pengemudi Gojek di Yogyakarta membantu polisi. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
ADVERTISEMENT
Seorang pengemudi Go-Jek, Wintolo Irianto (36), turut serta dalam pengejaran mobil Honda Jazz yang disergap polisi di Jalan Kebon Agung, depan SMP Negeri 1 Seyegan, Margoagung, Seyegan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (3/7).
ADVERTISEMENT
Wintolo menjelaskan, saat itu dirinya tengah melintas di depan Polda DIY, namun tiba-tiba ia dihentikan polisi. Polisi pun meminta tolong kepada Wintolo untuk memboncengnya mengejar mobil Honda Jazz warna silver yang baru saja kabur dari pemeriksaan polisi. Tanpa berpikir panjang Wintolo langsung menyanggupi permintaan tersebut.
"Saya dari Condongcatur mau ke Babarsari, sampai depan Polda DIY ada (situasi) crowded, Jazz silver dikejar polisi, terus saya dicegat polisi laras panjang (saya boncengkan) terus kejar," jelas Wintolo di lokasi kejadian.
Petugas kepolisian memeriksa mobil ditembak polisi di Yogya. (Foto: dok. pandji)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kepolisian memeriksa mobil ditembak polisi di Yogya. (Foto: dok. pandji)
Bersama anggota polisi berseragam lengkap, Wintolo lantas mengejar mengejar Jazz itu dari perempatan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta hingga perempatan Hartono Mall. Di situ polisi sempat menembak ban mobil sebelah kiri hingga pecah. Namun, pengemudi Jazz tetap ngotot hingga menerobos lampu merah.
ADVERTISEMENT
Di depan Hartono Mall, polisi yang diboncengnya turun, ganti dengan anggota Provos.
"Yang saya bonceng ganti Pak Provos, di lampu merah Jalan Kaliurang ban ditembak lagi," terang Wintolo.
Sesampai di perempatan Monjali, pengemudi Jazz sempat diadang dua motor polisi, namun ditabrak pengemudi Jazz. Sesampainya di Jalan Ring Road sekitar Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY), ban di roda kiri belakang lepas. Meski tanpa ban dan hanya velg, pengemudi Jazz tetap nekat tancap gas.
Petugas kepolisian memeriksa mobil ditembak polisi di Yogya. (Foto: dok. pandji)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kepolisian memeriksa mobil ditembak polisi di Yogya. (Foto: dok. pandji)
"Di Kronggahan RSA UGM (Jazz) lari ke arah Cebongan, sempat dikejar-kejar warga. Di Bedingin juga sempat nabrak ibu-ibu, tapi kondisi terkini saya kurang tahu," jelas Wintolo.
Setelah drama pengejaran tersebut, pengemudi Jazz akhirnya berhasil dihentikan di depan SMP N 1 Seyegan setelah dari arah berlawanan ada mobil polisi dan truk, sementara dari belakang juga dipepet mobil polisi. Setelah kaca pintu Jazz terbuka, polisi melakukan negosiasi dengan pengendara yang merupakan seorang ibu berjilbab tersebut.
ADVERTISEMENT
"Eggak melawan, ibunya berjilbab. Kebuka (kacanya) bernegosiasi ada 15 menit, terus ada suara tembakan ke kaca dan ban mobil. Yang ditembak mobilnya, bukan orangnya," tutur Wintolo.
Belakangan diketahui pengemudi Jazz bernama Any Sulistyo (41), seorang PNS perpajakan, warga Margokaton, Seyegan, Sleman.
"Tembakan beberapa kali di sepanjang jalan. Saya tidak tahu pastinya," kata Wintolo saat ditanya berapa tembakan yang dilepaskan polisi.
Kapolsek Seyegan AKP Masnoto menjelaskan dari dalam mobil pihaknya melihat obat dengan tulisan dari Rumah Sakit Grashia. Rumah sakit tersebut diketahui merupakan rumah sakit jiwa.
"Ada identitasnya juga, warga sini. Lebih jelas nanti Polres (yang memberi penjelasan)," ujar Masnoto.