news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kesaksian Korban Tragedi Kanjuruhan: Tembakan Gas Air Mata ke Tribune

31 Januari 2023 23:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jaksa Penuntut Umum (JPU) hadirkan saksi korban dalam sidang kasus tragedi Kanjuruhan di PN Surabaya, Selasa (31/1/2023). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jaksa Penuntut Umum (JPU) hadirkan saksi korban dalam sidang kasus tragedi Kanjuruhan di PN Surabaya, Selasa (31/1/2023). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
ADVERTISEMENT
Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan 7 korban dalam sidang lanjutan tragedi Kanjuruhan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Selasa (31/1).
ADVERTISEMENT
Mereka bersaksi untuk tiga terdakwa anggota Polri yakni Danki 3 Brimob Polda Jatim AKP Hasdarmawan, Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto, dan Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi.
Salah satu saksi, Dayanka Wijaya mengatakan, saat itu dia berada di tribune 12. Dia melihat gas air mata yang ditembakkan petugas melintas di atas kepalanya
“Saya masuk di pintu 12. [Saat kejadian] ada gas air mata melewati atas saya. Di atas, sudah [bunyi] dor dor dor, [penembaknya] depan pagar, saya berdiri di tribune 12, saya lihat sendiri,” kata Dayanka saat persidangan di PN Surabaya, Selasa (31/1).
Dia mengaku sempat pingsan karena terlalu banyak menghirup gas air mata tersebut.
ADVERTISEMENT
Bahkan harus opname 10 hari di rumah sakit sambil di-BAP. Dia juga mengaku didiagnosa mengalami infeksi pada paru-paru.
“Masih ada sesak nafas dan sedikit pusing. [Kata dokter] masih ada infeksi paru-paru,” ungkapnya.
Saksi korban lainnya, Eka Sandi juga mengaku terkena efek dari tembakan gas air mata yang mengarah ke tribune penonton.
Eka sempat mengalami iritasi mata hingga berdarah akibat terkena serpihan proyektil gas air mata.
“[Mata saya] kena serpihan gas air mata, mata sebelah kiri, pedih berdarah dan tidak bisa melihat,” ujarnya.
Eka mengungkapkan, dia langsung dilarikan ke RS Bhayangkara Hasta Brata, Batu dengan kondisi mata kirinya tidak bisa melihat.