Kesaksian Warga saat Bentrok Ormas yang Tewaskan Anggota FBR di Jakbar

24 April 2019 13:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi kejadian pembacokan anggota FBR di Daan Mogot 1, Jakarta Barat. Foto: Andesta Herli/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi kejadian pembacokan anggota FBR di Daan Mogot 1, Jakarta Barat. Foto: Andesta Herli/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anggota FBR, Mohammad Husen tewas di dekat Hotel Suba, Jalan Daan Mogot 1, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Selasa (23/4) sekitar pukul 02.00 WIB. Ia tewas usai dibacok sekelompok orang yang merupakan pengunjung diskotek Widia, tak jauh dari lokasi kejadian.
ADVERTISEMENT
Menurut keterangan saksi, keadaan di Jalan Daan Mogot depan Hotel Suba saat kejadian mencekam. Para pelaku yang rata-rata membawa senjata tajam membabi buta seperti tak terkendali.
Jumari (52), saksi yang sekaligus teman korban yang tewas menjelaskan, kejadian brutal tersebut terjadi begitu saja, tanpa adanya latar belakang konflik.
Jumari, warga yang berada di lokasi kejadian pembacokan di Daan Mogot. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
“Awalnya mereka ribut sesama teman di diskotek Widia itu. Nah, warga yang di sini ngelihat juga kena lemparan batu sama mereka,” tutur Jumari di sebuah warung tidak jauh dari lokasi kejadian,
Karena dilempar batu, warga ikut merespons sampai ribut-ribut ke jalan di depan posko FBR. Namun, keributan tersebut tidak berlangsung lama karena para pelaku lalu pergi.
“Kirain pulang. Eh, selang 15 menit kemudian mereka kembali, pada bawa senjata, mereka nyerang (warga),” katanya.
Lokasi kejadian pembacokan anggota FBR di Daan Mogot 1, Jakarta Barat. Foto: Andesta Herli/kumparan
Warga bernama Muhammad Husen (60) yang waktu itu berada di lokasi, menjadi salah-satu sasaran senjata pelaku.
ADVERTISEMENT
“Mungkin mereka kalap ya, melihat orang pegang pentungan langsung mikirnya itu lawan. Korban itu memang petugas satpam di pegadaian di sekitar sini,” ungkap Jumari.
Cerita senada juga diungkapkan Yus (50) yang merupakan petugas parkir. Ia mengatakan, keributan terjadi secara spontan dan tak ada yang kenal dengan pelaku.
“Awalnya ribut dulu di diskotek, teman sama teman. Mereka lempar batu ke warga sini padahal kita tidak ada masalah dengan mereka, orang kita enggak kenal mereka. Ya kita ngelawan kan,” katanya.
Menurut Yus, korban saat itu sedang berada di posko FBR. Mengetahui ada keributan, dia keluar sampai ke jalan dan terlibat ribut dengan para pelaku.
Ribut karena lemparan batu itu hanya berlangsung sebentar, sebab pelaku pergi meninggalkan lokasi. Namun selang beberapa menit kemudian, mereka kembali dengan senjata tajam.
ADVERTISEMENT
“5-10 menit deh habis lemparan batu itu, mereka pergi sebentar. Mereka kembali dengan senjata, pakai motor semua kan. Jumlahnya 10 oranglah,” kata Yus.
Lokasi kejadian pembacokan anggota FBR di Daan Mogot 1, Jakarta Barat. Foto: Andesta Herli/kumparan
Para pelaku langsung membabi buta dengan senjata di tangan mereka. Menurut Yus, keadaan waktu itu mencekam di mana sebagian warga memilih kabur dari lokasi keributan.
“Sebagian yang di sini pada kabur. Sebagian yang berani ya ngelawan dengan senjata seadanya,” katanya.
Husen, yang waktu itu memegang pentungan, termasuk salah satu warga yang melawan pelaku. Kata Yus, bentrok antara Husen dengan pelaku terjadi di pinggir jalan, sampai bergerak masuk ke area dekat posko FBR, samping Hotel Suba.
Di sanalah, Husen dibacok yang menyebabkan ia terjatuh, namun masih diserang dengan membabi buta.
ADVERTISEMENT
“Kena kepalanya itu, kena parang. Sudah jatuh terus dihajar, diinjak-injak. Enggak manusiawilah pokoknya,” cerita Yus.
Selain Husen, beberapa warga lain juga menjadi sasaran senjata pelaku. Beberapa di antaranya mengalami luka-luka di badan yang cukup serius.
Yus mencoba mengingat-ingat, durasi keributan itu berlangsung sekitar 15 menit. Setelah itu, para pelaku langsung kabur meninggalkan Husen yang tergeletak tak berdaya.
“Mereka langsung kabur. Tapi kita enggak ada yang berani ngejar. Enggak berani juga kan, kita enggak punya senjata,” kata Yus.
Usai keributan, warga dan beberapa personel polisi langsung melarikan Husen ke rumah sakit. Namun nyawanya tak tertolong karena luka bacok yang ia terima mengakibatkan dirinya kehabisan darah.
Hingga kini kasus tersebut masih dalam penanganan kepolisian. Para pelaku masih dicari polisi.
ADVERTISEMENT