Kesal Dikritik, Presiden Brasil Sebut Greta Thunberg Anak Nakal

11 Desember 2019 10:54 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto kolase Presiden Brasil Jair Bolsonaro dan Aktivis lingkungan Greta Thunberg. Foto: EVARISTO SA & CRISTINA QUICLER
zoom-in-whitePerbesar
Foto kolase Presiden Brasil Jair Bolsonaro dan Aktivis lingkungan Greta Thunberg. Foto: EVARISTO SA & CRISTINA QUICLER
ADVERTISEMENT
Presiden Brasil Jair Bolsonaro menyebut aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg, anak nakal.
ADVERTISEMENT
Komentar Bolsonaro merupakan respons dari kritik Thunberg terhadap dirinya. Sebelumnya, Thunberg menyampaikan kritik keras terkait meningkatnya kekerasan terhadap suku pribumi di Amazon, Brasil.
Kritik dilontarkan usai dua orang suku asli Amazon ditembak hingga tewas pada akhir pekan lalu.
Presiden Brasil, Jair Bolsonaro. Foto: REUTERS/Adriano Machado
Kritik gadis berusia 16 tahun itu sampai ke telinga Bolsonaro. Orang nomor satu di Brasil itu merespons keras ucapan Thunberg.
"Greta Thunberg mengatakan Indian tewas karena mempertahankan (hutan) Amazon. Bagaimana bisa media memberi ruang kepada anak nakal seperti dia," kata Bolsonaro, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (11/12).
Tak lama usai Bolsonaro berkomentar, Thunberg mengganti deskripsi di akun twitternya menjadi 'Pirralha'. Kata yang dalam bahasa Portugis berarti nakal tersebut dipakai Bolsonaro untuk menyerang Thunberg.
ADVERTISEMENT
Thunberg menjadi sorotan dunia setelah berada di garda terdepan menyuarakan protes terhadap kerusakan lingkungan dan dukungan terhadap suku-suku pribumi.
Greta Thunberg. Foto: AFP/TIMOTHY A. CLARY
Pekan lalu, Thunberg menunjukkan kemarahannya atas terbunuhnya dua orang suku asli Amazon, Guajajara. Kematian tersebut selang sebulan dari terbunuhnya tokoh adat terkemuka di hutan tropis terbesar di dunia itu.
"Warga pribumi yang mencoba melindungi dari tindakan pembabatan hutan ilegal telah dibunuh. Lagi dan lagi. Sangat memalukan dunia diam melihat ini," papar Thunberg.
Sejak Bolsonaro berkuasa pada Januari lalu, warga asli Brasil semakin terpojok. Tokoh sayap kanan tersebut berjanji mengurangi hak suku pribumi demi mengizinkan eksploitasi komersil di hutan lindung Amazon.