Kesalnya Pejalan Kaki ke Penerobos Trotoar Salemba

17 Desember 2019 13:00 WIB
comment
10
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelanggaran-pelanggaran di trotoar jalan Salemba Raya dam Kramat Raya, Selasa (17/12). Foto: Abyan Faisal/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pelanggaran-pelanggaran di trotoar jalan Salemba Raya dam Kramat Raya, Selasa (17/12). Foto: Abyan Faisal/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Trotoar Salemba-Kramat belum bebas dari berbagai pelanggaran. Banyak pemotor yang menerobos trotoar, parkir liar, PKL yang berdagang sembarangan.
ADVERTISEMENT
Hal ini sangat membahayakan pejalan kaki. Tak jarang pejalan kaki harus merelakan jalannya diserobot pemotor bahkan terserempet motor yang melintas.
Seorang pejalan kaki, Alfansa (16) mengatakan, kenyamanannya terusik kerena motor yang menyerobot serta pedagang yang berjualan di tepi trotoar. Bahkan, ia pernah mengalami hal tidak menyenangkan dengan pelanggaran motor tersebut.
Pengguna jalan, Alfansa. Foto: Abyan Faisal Putratama/kumparan
"Berkurang bangetlah (kenyamanan pejalan kaki), kan trotoar jadi gede gini, ya otomatis motor jadi bisa masuk dong ke trotoar. "Diserempet waktu itu pernah terus motornya kabur," kata Alfansa di jalan Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (17/12).
Pedagang yang berjualan di trotoar juga mengganggu.
"Mengganggulah, kan lagi jalan dia lagi jualan juga, penuh jadinya," ujarnya.
Pengguna jalan, Fauzi. Foto: Abyan Faisal Putratama/kumparan
Selain Alfansa, ada juga Fauzi (18) yang juga terganggu aktivitasnya karena ada penyerobotan jalan oleh para pelanggar.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, pemotor itu harusnya sadar akan porsi pembagian jalannya. Hal ini juga menurutnya telah diatur oleh peraturan daerah.
"Itu mengganggu banget sih buat pejalan kaki, terutama yang emang ini trotoar ini sebagai jalurnya pejalan kaki sendiri kan, enggak seharusnya motor itu menyerobot, apa lagi sudah ada peraturan dari pemerintah juga kan soal penindakan?" ujar Fauzi.
Pengguna jalan, Harlan. Foto: Abyan Faisal Putratama/kumparan
Selain itu, Fauzi mengatakan hal ini juga berdampak buruk pada dirinya. Salah satunya dari segi kesehatan.
"Asap kendaraan bermotor tersebut kan jadi kayak nge-direct langsung ke kita," tutur Fauzan.
Berbeda dengan Alfansa dan Fauzan, pejalan kaki lainnya, Harlan (25), mengaku tidak mempermasalahkan penyerobotan ini. Katanya, hal ini sudah lumrah terjadi di Indonesia.
"Saya enggak (terganggu), biasa aja, karena sudah tipikal orang Indonesia tuh bagaimana penginnya cepat, asal enggak bikin kecelakaan," sebut Harlan.
Pelanggaran-pelanggaran di trotoar jalan Salemba Raya dam Kramat Raya, Selasa (17/12). Foto: Abyan Faisal/kumparan
Meskipun tidak merasa terusik, ia tetap mengimbau batas pemakaian jalan oleh masing-masing pengguna jalan tetap diperhatikan.
ADVERTISEMENT
"Menurut saya lebih bagaimana kitanya mengajak masyarakat aja sih untuk bagaimana mereka sadar kalau ini (trotoar) tidak untuk kendaraan, namun untuk pejalan kaki," tutup Harlan.
Trotoar di Salemba dan Kramat Raya kini lebih lebar dari sebelumnya. Meski demikian, masih banyak ditemukan pelanggaran yang dilakukan warga. Terutama PKL, pengendara motor yang menerobos trotoar dengan kecepatan tinggi hingga memarkir sembarangan kendaraannya.