Kesiapan DKI Hadapi Puncak Rob 9-11 Januari: Siagakan Pompa dan Waduk

8 Januari 2020 13:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto Udara Jalan Gunung Sahari terendam banjir di Jakarta Pusat, Kamis (2/1).  Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Foto Udara Jalan Gunung Sahari terendam banjir di Jakarta Pusat, Kamis (2/1). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi akan terjadi pasang maksimum di daerah pesisir Jakarta Utara pada 9-11 Januari. Pasang maksimum terjadi sekitar pukul 10.00-11.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI pun telah siaga mengantisipasi pasang maksimum akan berdampak munculnya banjir rob di pesisir utara Jakarta. Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dudi Gardesi, mengatakan Pemprov DKI telah menyediakan pompa air untuk menyedot air rob yang mungkin membanjiri beberapa titik di Jakarta.
"Pokoknya gini, kalau terkait dengan pasang tinggi itu yang berpengaruh yang di utara semua. Terkait dengan tanggul-tanggul yang kemungkinan akan limpas (luber) ombak lautnya di situ, kita akan coba siagakan, sudah ada instruksi untuk pompa mobile kami diarahkan ke sana," kata Dudi saat dihubungi wartawan, Rabu (8/1).
Banjir Rob di Muara Angke Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Air yang disedot oleh pompa kemudian akan dialirkan ke waduk. Salah satunya Waduk Pluit yang akan menjadi tempat pembuangan air banjir rob dari laut. Sebab banjir yang terjadi merupakan kiriman laut, sehingga tak mungkin air dibuang lagi ke laut.
ADVERTISEMENT
"Kalau ada sistem di sana, kita alirkan ke waduk-waduk yang ada pompa pengendali banjirnya. Contoh di Pluit, kita arahkan ke waduk semua air-air yang dari laut tersebut," jelasnya.
"Tapi kalau untuk yang tak ada sistemnya, alat aja, kita memang antisipasi setelah surut, kita akan pompa juga untuk daerah-daerah kalau bersamaan dengan hujan lokal datang, kita akan pompa juga," lanjutnya.
Banjir Rob di Muara Gembong Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Namun, di beberapa titik, dia menjelaskan, pihaknya akan menunggu air rob atau air pasang surut terlebih dahulu. Nantinya jika diperlukan tindakan lebih lanjut baru seluruh lini tugas bekerja.
"Tapi kalau misalnya kayak di Kamal Muara, itu kita akan tunggu sampai surut dulu baru kita bisa bekerja. Jadi enggak bisa waktu saat pasang kita pompa juga. Ya kita mau pompanya ke mana juga. Misalnya kondisi airnya pasang, kalinya penuh, hujan lokal, ya kita pasti akan menunggu dulu itu selesai baru kita kerjakan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Iya, karena percuma dilawan. Dan kan intinya cuma sebentar aja pasang tertinggi," sambungnya.
Banjir rob di Muara Angke Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
Air pasang sendiri, kata dia, tak akan berlangsung lama. Biasanya akan surut dalam beberapa waktu. Air pasang juga biasanya hanya akan terjadi di siang hari.
"Dan biasanya kalau pasang itu cuma di siang hari saja. Setelah jam 2 itu akan surut lagi. Jadi kalau misalnya datangnya hujannya baru di malam hari, enggak ada masalah karena kondisinya sudah surut pada saat itu," kata dia.