Keterisian Bed Isolasi dan ICU di RS Rujukan Jakarta Naik dalam 2 Pekan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ketua Satgas COVID-19, Doni Monardo, mengungkapkan penanganan pandemi corona di Indonesia sempat menggembirakan. Apalagi, pada September kemarin sempat terjadi lonjakan kasus pascalibur panjang pertengahan Agustus 2020.
Namun, laju penambahan kasus dua hari terakhir diprediksi akibat libur panjang Maulid Nabi pada akhir Oktober kemarin.
"Tanggal 1 November, persentase tempat tidur isolasi di DKI berada di posisi relatif rendah, 52 persen. Namun, dua minggu terakhir meningkat sampai 63 persen," ucap Doni dalam konferensi pers di YouTube BNPB, Sabtu (14/11).
"Demikian juga tempat tidur ICU di RS rujukan di Jakarta. Sempat 1 November di posisi 58 persen, namun hari ini peningkatan sampai 68 persen," lanjutnya.
Kondisi peningkatan pasien corona juga terjadi di RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran. Dalam kurun waktu 2 pekan terakhir, kapasitas tempat tidur di RSD dari sebelumnya 32,68 persen meningkat jadi 50,76 persen.
ADVERTISEMENT
Begitu juga kondisi keterisian di fasilitas flat isolasi di Wisma Atlet, yang sebelumnya 20,47 persen naik jadi 21,50 persen.
"Namun, masih terdapat sejumlah hotel yang juga merawat pasien OTG sebanyak 334 orang," ucap Doni.
Meski begitu, Doni menyebut peningkatan keterisian tempat tidur di RS dan Wisma Atlet masih relatif terkendali, jika dibandingkan dengan lonjakan kasus corona pada September lalu.
"Apabila dibandingkan dengan periode pada September lalu, maka angka penambahan ini relatif masih bisa terkendali. Masih di bawah libur panjang pada periode lalu, di mana libur panjang Agustus dan September kita liat kasus meningkat," tutur Doni.
"Walaupun angka penambahan ini relatif tak setinggi periode September lalu, namun kita harus lebih antisipatif," pungkasnya.
ADVERTISEMENT