Keterisian RS di DIY Capai 80 Persen, Sultan Ingin Ubah Sistem Laporan

18 Januari 2021 15:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X.
 Foto: Arfiansyan Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X. Foto: Arfiansyan Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) meminta Dinas Kesehatan DIY membuat laporan perkembangan kasus corona tiga kali sehari, khususnya data keterisian tempat tidur (bed) bagi pasien corona di rumah sakit rujukan. Saat ini laporan tersebut hanya diberikan satu kali dalam sehari.
ADVERTISEMENT
"Ini baru kita lihat jadi semestinya tidak hanya dapat pemberitahuan jam 4 sore tapi bagaimana sehari itu 3 kali," kata Sri Sultan di Kepatihan Pemda DIY, Senin (18/1).
Memperbanyak laporan dalam sehari ini dianggap penting karena jumlah ketersediaan bed bersifat fluktuatif. Angka realtime ini memudahkan Sri Sultan untuk memantau.
"Karena jam 4 (laporan harian pada sore hari) yang kritikal bed sekian dipakai non kritikal sekian. Tapi jam 5 (sore), jam 6 (sore), jam 7 (sore) itu bunyi sampai hari berikutnya jam 4 (sore) kan tetap ada orang yang masuk sama keluar. Jam 4 (sore) hari ini yang kritikal masih ada tapi kan bisa sebetulnya sebelum jam 4 (sore) penuh atau malah kosong. Bisa nggak sehari itu bisa tiga kali supaya kondisi faktual di lapangan bisa diikuti tidak hanya sekadar sekali jam 4 sore," katanya.
ADVERTISEMENT
Sistem ini perlu diperbarui mengingat keterisian bed atau tempat tidur corona di DIY sudah tinggi.
"Mengubah sistem report dan sebagainya supaya kita bisa kontrol. Karena sudah di atas 80 persen bed itu terisi. Risikonya jadi lebih besar," katanya.
Dari data Dinkes DIY per Sabtu (16/1) dari 76 tempat tidur kritikal tersisa 14 tempat tidur. Kemudian dari 677 tempat tidur non kritikal tersisa 61 tempat tidur.