Ketika Luhut Diadang BEM UI: Kibarkan Bendera Kuning; Minta Buka Big Data

13 April 2022 8:08 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi mahasiswa UI kibarkan bendera kuning di hadapan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan.
 Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Aksi mahasiswa UI kibarkan bendera kuning di hadapan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan diundang Universitas Indonesia (UI) menjadi pembicara mengisi sebuah kuliah umum di Balai Sidang UI, Selasa (12/4). Kedatangan Luhut disambut BEM UI dengan kibaran bendera kuning yang dilakukan oleh Ketua BEM UI Bayu Satria bersama beberapa pengurus lainnya.
ADVERTISEMENT
"Mahasiswa UI menggelar aksi simbolik membawa bendera kuning menandakan matinya demokrasi Indonesia," kata Bayu kepada kumparan, Selasa (12/4).
Ia menjelaskan, Rektor UI Arie Kuncoro juga ada di lokasi di kawasan sebelum Balai Sidang. Namun mahasiswa akhirnya dilarang masuk ke dalam.
Sebelum aksi itu, puluhan mahasiswa ini long march dari Halte Fakultas Kesehatan Masyarakat. Mereka berorasi sembari mengibarkan bendera kuning selama perjalanan ke Balai Sidang UI.
Nah, Luhut pun menghampiri ketika para mahasiswa 'mencegatnya'. Dialog tertutup pun dilakukan.
"Saat kita melakukan aksi, kita dilarang masuk ke dalam Balai Sidang UI. Padahal kami ingin menuntut dua hal, satu cabut statuta UI kepada Rektor UI dan kedua menolak penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden," tutur Bayu.
ADVERTISEMENT

Luhut ke Mahasiswa UI: Belajar Demokrasi, Kamu dan Pacar Saja Bisa Beda Pendapat

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
Dialog antara Luhut dan mahasiswa membahas seputar penundaan pemilu dan isu Presiden Jokowi ingin 3 periode. Dalam dialog itu Luhut sempat meminta agar mahasiswa belajar berdemokrasi.
Hal itu disampaikan Luhut saat diminta untuk membuka big data yang mengatakan masyarakat mendukung penolakan penundaan Pemilu 2024. Namun ia menolaknya.
"Beda berpendapat itu biasa, kamu harus belajar berdemokrasi ke depan, kamu sama pacar atau istrimu bisa beda pendapat," tutup dia.

Luhut Temui Mahasiswa UI yang Protes: Saya Tak Pernah Bilang Presiden 3 Periode

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan hadiri peresmian gerakan UMKM dan buka puasa bersama di Sopo Del, Kamis (7/4). Foto: Hedi/kumparan
Dalam pertemuan dengan mahasiswa Luhut menyebut dirinya tidak pernah secara pribadi menyatakan wacana penundaan pemilu dan presiden 3 periode.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak pernah mengatakan presiden 3 periode, yang saya katakan itu di bawah banyak meminta pemilu ditunda. Apakah saya salah bilang gitu? Kalau kamu ngomong gitu salah? Enggak kan?" tuturnya.

Luhut Jawab BEM UI Minta Big Data Tunda Pemilu Dibuka: Saya Berhak Tak Share

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan tiba di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (27/9/2021). Foto: Reno Esnir/Antara Foto
Ketua BEM UI Bayu Satria mempertanyakan klaim Luhut yang memiliki big data soal penundaan Pemilu 2024. Luhut sempat mengeklaim memiliki big data bahwa mayoritas masyarakat mendukung penundaan pemilu. Ia bahkan menyebut data itu nyata dan tak dibuat-buat.
Saat bertemu dengan Luhut, Bayu meminta agar Luhut membuka big data yang ia sampaikan. Namun Luhut tetap enggan mempublikasikan data itu ke publik.
"Dengerin, kan, saya punya hak juga untuk tidak meng-share ke kalian. Enggak ada masalah kenapa mesti ribut? Beda pendapat itu biasa. Kamu harus belajar berdemokrasi ke depan. Kamu sama pacar, istrimu bisa beda pendapat," ujar Luhut.
ADVERTISEMENT
Bayu tetap tidak terima. Menurutnya sebagai pejabat publik, Luhut harus bertanggung jawab atas pernyataannya. Apalagi mengeklaim memiliki data.
"Tapi, Bapak pejabat publik, Pak," ujar Bayu.
"Saya punya anak mahasiswa, jadi jangan emosional, kalian dengerin juga. Jadi kita itu beda pendapat silakan. Kamu nanti nikah beda pendapat sama istri," pungkas Luhut.
Infografik Publik Tolak Penundaan Pemilu 2024. Foto: kumparan
****
kumparan bagi-bagi starter pack kuliah senilai total Rp 30 juta untuk peserta SNMPTN 2022. Lolos atau nggak, kamu bisa tetap ikutan, lho! Intip mekanismenya di LINK ini.