Ketua BEM UI: Mana Janji Bapak Presiden untuk Menguatkan KPK?
ADVERTISEMENT
Massa dari mahasiswa ikut turun dalam aksi demonstrasi bersama para buruh menuju Istana Negara, Senin sore (28/10). Mulai dari mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Binus, Universitas Pakuan Bogor, hingga mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
ADVERTISEMENT
Para mahasiswa ini bergabung dengan massa buruh di Jalan MH Thamrin. Mereka kemudian memberi nama aksi ini Gerakan Indonesia Memanggil.
“Hidup buruh, hidup mahasiswa, hidup rakyat. Jika Elite Bisa Bersatu, rakyat Indonesia juga bisa bersatu,” ujar Ketua BEM UI, Manik Margamahendra, dari atas mobil komando.
“Hari ini kita berdiri menyampaikan aspirasi. Masalah korupsi menjadi momok di negeri ini, KPK justru dilemahkan. Kemudian menuntut Bapak Presiden sesuai janji menguatkan KPK, namun justru menyetujui revisi UU KPK, hingga detik ini Perppu KPK tidak juga dikeluarkan,” sambungnya.
Sebagaimana elite politik yang bisa bersatu antara pemerintah dan oposisi, menurut Manik, gerakan hari ini juga sebagai simbol bersatunya buruh hingga mahasiswa sebagai suatu kekuatan oposisi.
ADVERTISEMENT
“Kita tunjukan pada mereka bahwa masyarakat, buruh, mahasiswa, petani semua dapat berkumpul menjadi satu rakyat Indonesia. Jika almamater ini membuat kita memberi sekat bergabung dengan masyarakat, maka sebaiknya kita tidak memakai almamater ini,” ujar Manik sembari melepas almamater.
Para mahasiswa ini juga membawa poster lambang-lambang partai politik yang sudah mereka coret. Hal ini sebagai bentuk ketidakpercayaan mahasiswa kepada partai politik.
Lantaran aksi ini digelar bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, para mahasiswa ini kemudian membacakan isi Sumpah Pemuda. Namun, sumpah yang mereka bacakan sama sekali berbeda dengan isi Sumpah Pemuda.
Berikut Sumpah Pemuda yang mereka bacakan dalam aksi Indonesia Memanggil:
Kami Putra dan Putri Indonesia bersumpah:
Bertanah air satu, tanah air tanpa penindasan
ADVERTISEMENT
Berbangsa satu, bangsa yang gandrung akan keadilan. Berbahasa satu, bahasa kebenaran.