Ketua DPR: Pelaku Penembakan Peluru Nyasar PNS, Usia 36 Tahun

16 Oktober 2018 16:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPR Bambang Soesatyo dan Ketua Perbakin DKI Setyo Wasisto konpers terkait peluru nyasar ke ruangan anggota DPR. (Foto: Ricad Saka/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPR Bambang Soesatyo dan Ketua Perbakin DKI Setyo Wasisto konpers terkait peluru nyasar ke ruangan anggota DPR. (Foto: Ricad Saka/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua DPR Bambang Soesatyo memastikan tak ada hal yang disembunyikan setelah terjadinya insiden peluru nyasar di Gedung DPR, Senin (16/10). Pria yang akrab disapa Bamsoet ini menambahkan pelaku penembak tersebut bekerja sebagai PNS dan berumur 36 tahun.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada itu spekulasi yang sangat tidak bertanggung jawab. Karena yang bersangkutan sudah ditemukan, seorang PNS sudah diperiksa. 36 tahun," kata Bamsoet di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/10).
Pelaku tersebut, kata Bamsoet lalai, saat berlatih tembak-menembak. Kelalaian itu terlihat saat yang bersangkutan mengira bahwa senapan yang digunakannya sudah tak terisi peluru lagi.
"Polisi yang tahu, nanti bisa dijelaskan oleh polisi. Tapi secara teknis sudah saya sampaikan bahwa memang dari lapangan di Perbakin bahwa memang ada kelalaian ketika dia mengisi," jelasnya.
"Tembakan memang samping, dia ke atas karena dia kira tidak ada peluru lagi," imbuhnya.
Adapun, terkait dengan keanggotaan pelaku tersebut di Perbakin, Bamsoet menegaskan bahwa pria tersebut baru saja mendapatkan sertifikat tembak-menembak.
ADVERTISEMENT
"Yang bersangkutan memang baru bikin sertifikat tembak. Jadi dia sudah anggota Perbakin, lulus penataran dan pendidikan tembak. Dia baru memiliki kemampuan itu," pungkasnya.
Sebelumnya, Dirkrimmum Polda Metro Jaya, Kombes. Pol. Dr. Nico Afinta, menjelaskan pelaku berinisial I dan sudah diperiksa kepolisian. Senjata digunakan juga sudah disita.
"Pelaku yang inisialnya I sudah kita ambil keterangan dan ambil senjatanya," kata Nico di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/10).