Ketua DPR: Tak Ada Unsur Kesengajaan di Kasus Peluru Nyasar

19 Oktober 2018 11:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo. (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo. (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi kasus peluru nyasar ke gedung DPR. Ketua DPR Bambang Soesatyo yang juga pengurus Perbakin Indonesia juga memantau langsung jalannya rekonstruksi.
ADVERTISEMENT
Usai melihat jalannya rekonstruksi, pria yang karib disapa Bamsoet itu menyebut tak ada unsur kesengajaan dari insiden peluru nyasar ini. Kedua tersangka, IAW dan RMY sudah memeragakan semua proses kejadian dalam rekonstruksi itu.
"Rekonstruksi hari ini membuktikan bahwa tidak ada unsur kesengajaan," ujar Bamsoet di Lapangan Tembak, Senayan, Jakarta, Jumat (19/10).
Posisi tersangka 2 dalam rekonstruksi kasus peluru nyasar ke Gedung DPR di Lapangan Tembak Senayan, Jumat (19/10/2018). (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Posisi tersangka 2 dalam rekonstruksi kasus peluru nyasar ke Gedung DPR di Lapangan Tembak Senayan, Jumat (19/10/2018). (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
Politikus Golkar itu tahu betul peristiwa ini memang rawan untuk dibawa ke ranah politik. Tujuannya tak lain untuk memanaskan situasi. Tapi, dari hasil rekonstruksi ini terlihat tak ada unsur kesengajaan atau politis. Semua kesalahan orang yang tidak cermat menggunakan senjata api.
"Saya meyakini tidak ada unsur kesengajaan, tapi saya tidak menyalahkan orang-orang yang mencoba situasi panas seolah-olah ini menjadi genting. Kami juga bisa mengingatkan orang-orang yang menggoreng isu ini untuk membuat suasana gaduh," jelas dia.
Suasana rekonstruksi kasus peluru nyasar ke Gedung DPR di Lapangan Tembak Senayan, Jumat (19/10/2018). (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana rekonstruksi kasus peluru nyasar ke Gedung DPR di Lapangan Tembak Senayan, Jumat (19/10/2018). (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bamsoet memastikan semua peluru yang bersarang di ruangan anggota DPR berasal dari satu pistol Glock 17 yang ditembakkan oleh tersangka. Semuanya sudah diuji balisktik oleh kepolisian dan hasilnya identik.
"Jenis peluru dan alur larasnya sama, empat peluru sama, satu tidak ditemukan, satu lagi sedang diuji di lab," ucap dia.