Ketua DPRD DKI Minta Anies Kerja Nyata Atasi Banjir: Jangan Salahkan Hujan

3 Maret 2020 1:15 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPRD DKI, Prasetyo Edi Marsudi. Foto: Darin Atiandina/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPRD DKI, Prasetyo Edi Marsudi. Foto: Darin Atiandina/kumparan
ADVERTISEMENT
Banjir yang kerap terjadi di Jakarta pada awal 2020 membuat Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, gerah.
ADVERTISEMENT
Dalam rapat koordinasi dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Kepala BNPB Doni Monardo, Prasetyo menyentil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies ikut dalam rapat tersebut.
Prasetyo meminta Anies kembali menjalankan program normalisasi sungai seperti yang dilakukan pemerintahan DKI sebelumnya.
"Tolonglah supaya mengurangi banjir Jakarta, (sungai) ciliwung dibersihkan. Saya bicara ini karena saat forkompimda tahun 2019 di Sentul bulan November katanya sudah koordinasi kementerian dengan gubernur, tapi kenyataannya gubernur hanya mengutusk kepala dinas, pasti tidak ditanggapi," ujar Prasetio di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Senin (2/3).
Ia berharap Anies tak lagi membuat narasi dalam menangani banjir, melainkan kerja nyata.
"Beresin tuh drainase, semua tuh beresin. Ini kan drainase enggak diberesin, jangan menyalahkan air hujan, dong," kata dia.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri tablig akbar di Masjid Cut Nyak Dien. Foto: Fachrul irwinsyah/kumparan
Kritikan Prasetyo itu bukan tanpa sebab. Prasetio mengatakan banjir pada 25 Februari lalu telah mencapai Menteng, Gambir, dan Kemang yang selama ini tidak pernah banjir.
ADVERTISEMENT
"Revitalisasi di mana-mana, sampai Monas saja direvitalisasi. Itu daerah serapan dan itu jalur hijau. Kemang yang tadinya enggak banjir sekarang banjir, itu karena trotoar dipersempit, itu tidak proporsional," ucapnya.
Selain itu, Prasetyo juga meminta DKI kembali memberikan dana hibah kepada daerah penyangga seperti Bekasi, Tangerang, dan Depok untuk mengatasi banjir. Sebab menurut Prasetyo, di era Anies hanya Bogor saja yang menerima dana hibah untuk mengatasi banjir.
"Ini daerah penyangga harus diberesin dulu untuk buat embung-embung, waduk-waduk kecil. Kalau enggak dikasih dana dari mana mereka," ucapnya.
Pemerintahan sebelumnya istilahnya memberi bantuan kepada daerah penyangga DKI Jakarta. Nah sekarang kan enggak, cuma kelihatan daerah Bogor saja. Enggak tahu karena temanan apa gimana saya enggak ngerti, deh," tutupnya.
ADVERTISEMENT