Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Datang ke KPK: Beri Keterangan soal Formula E

8 Februari 2022 11:55 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi di gedung KPK, Jakarta, Selasa (8/2/2022). Foto: Instagram/@prasetyoedimarsudi
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi di gedung KPK, Jakarta, Selasa (8/2/2022). Foto: Instagram/@prasetyoedimarsudi
ADVERTISEMENT
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mendatangi gedung KPK. Politikus PDIP itu mengaku kedatangannya ialah untuk memberikan keterangan mengenai kasus Formula E.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Prasetio dalam unggahan pada akun Instagram pribadinya, Selasa (8/2).
"Pagi ini saya datang ke Gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta Selatan, untuk memberikan keterangan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus penyelenggaraan Formula E," tulis Prasetio.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi di gedung KPK, Jakarta, Selasa (8/2/2022). Foto: Instagram/@prasetyoedimarsudi
Menurut Prasetio, dia turut membawa sejumlah dokumen terkait Formula E. Mulai dari dokumen KUAPPAS, RAPBD, hingga APBD.
"Saya harap dokumen itu membantu KPK selama proses penyelidikan," tulisnya.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi di gedung KPK, Jakarta, Selasa (8/2/2022). Foto: Instagram/@prasetyoedimarsudi
Ia pun mengaku siap memberikan keterangan kepada penyelidik KPK sesuai apa yang diketahuinya, khususnya dalam anggaran Formula E. Mulai dari usulan, pembahasan, hingga pengesahan.
"Kemudian bagaimana pembayaran commitment fee sebesar Rp 560 miliar yang dilakukan sebelum Perda APBD disahkan," ujarnya.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi di gedung KPK, Jakarta, Selasa (8/2/2022). Foto: Instagram/@prasetyoedimarsudi
Belum ada keterangan dari KPK mengenai pemeriksaan Prasetio Edi ini. Namun, KPK memang sedang menyelidiki Formula E.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata sempat menyatakan sejumlah hal yang mungkin didalami dalam proses penyelidikan.
Salah satunya kemungkinan kemahalan bayar commitment fee dari Jakpro dibandingkan dengan negara lain. Namun demikian, Alex tak menjelaskan secara pasti penyelidikan terkait dugaan korupsi apa yang tengah dilakukan oleh KPK.