Ketua DPRD DKI soal Angka Kematian Corona Tinggi: Dinkes Harus Lebih Care

4 Januari 2021 15:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPRD DKI, Prasetyo Edi Marsudi. Foto: Darin Atiandina/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPRD DKI, Prasetyo Edi Marsudi. Foto: Darin Atiandina/kumparan
ADVERTISEMENT
Angka kematian akibat virus corona di Jakarta naik signifikan dalam dua pekan terakhir hingga akhirnya Pemprov DKI memutuskan PSBB Transisi tetap berlanjut.
ADVERTISEMENT
Tercatat, kematian di Jakarta bertambah 247 jiwa dalam dua pekan, yakni dari 3.087 menjadi 3.334 orang.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menilai masih tingginya kematian pasien corona di Jakarta, salah satunya disebabkan oleh keterlambatan hasil tes yang dikeluarkan laboratorium.
Sehingga, berpengaruh kepada penanganan kesehatan terhadap orang-orang yang positif corona, ditambah mereka yang memiliki gejala.
"Jadi begini, ini ada satu kasus ya kita kan ke yankes (pelayanan kesehatan) ini memeriksa tes swab. Nah, mungkin di laboratoriumnya masih kekurangan. Banyak yang ke-pending," ujar Prasetio di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (4/1).
Petugas yang mengenakan APD bersiap memakamkan jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta, Selasa (29/12). Foto: Wahyu Putro A/ANTARA FOTO
Maka dari itu, Prasetio meminta Dinas Kesehatan DKI meningkatkan pengawasan kepada warga yang sudah menjalani tes swab dan masih menunggu hasilnya.
ADVERTISEMENT
"Kemarin ada 6.000 yang terimbas COVID-19. Nah, mudahan-mudahan Dinkes lebih care terhadap orang-orang yang sudah swab hasilnya," tuturnya.
Adapun saat ini, sudah ada 80 laboratorium di Jakarta yang dikerahkan untuk pemeriksaan spesimen COVID-19. Dari 80 lab itu, 10 di antaranya gratis untuk pemeriksaan spesimen yang dirujuk oleh fasilitas kesehatan Pemprov DKI.
Dan sudah beberapa hari terakhir, tingginya penambahan harian kasus corona di DKI dikarenakan akumulasi data dari laboratorium yang telat dilaporkan. Tak tanggung-tanggung, data yang dilaporkan bisa mencapai ratusan kasus.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Widyastuti menyinggung masih tingginya kematian akibat corona di Jakarta, bahkan dalam fase yang mengkhawatirkan.
"Selain itu, tingkat mortalitas akibat COVID-19 juga terbilang mengkhawatirkan, karena ada penambahan signifikan terhadap angka kematian akibat COVID-19. Di mana pada 20 Desember 2020 total pasien yang meninggal sebanyak 3.087 orang, dan dalam kurun waktu dua pekan bertambah menjadi 3.334 orang," ujar Widyastuti dalam keterangannya, Minggu (3/1).
ADVERTISEMENT