Ketua DPRD Papua Sediakan 10 Ha Tanah Agar Jokowi Berkantor di Papua

10 September 2019 15:13 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (kanan) menerima map berisi saran dari perwakilan tokoh Papua Abisai Rollo (kiri) dalam pertemuan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/9). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (kanan) menerima map berisi saran dari perwakilan tokoh Papua Abisai Rollo (kiri) dalam pertemuan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/9). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
ADVERTISEMENT
Ketua DPRD Provinsi Papua Abisai Rollo memberikan tanah adat miliknya seluas 10 hektare untuk dibangun Istana Presiden. Abisai menjelaskan, tanah itu akan ia berikan secara cuma-cuma agar Jokowi bisa berkantor di Papua.
ADVERTISEMENT
"Saya ingat pesan almarhum Bapak Sukarno, bahwa jangan tanya apa yang negara berikan, tapi apa yang kau berikan kepada negara," kata Abisai di hadapan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (10/9).
"Itu sebabnya saya berikan kepada Negara Republik Indonesia, 10 hektare (tanah), 100 ribu meter persegi, saya beri cuma-cuma, tanah milik saya sendiri yang saya berikan untuk membangun Istana Presiden Republik Indonesia," imbuhnya.
Pembangunan Istana di Papua diharapkan bisa semakin mengukuhkan Papua sebagai bagian dari Indonesia. Apalagi, di daerah lain sudah ada Istana presiden sebelumnya.
Ketua DPRD Kota Jayapura, Abisai Rollo memberikan keterangan usai bertemu dengan Presiden Joko widodo. Foto: Fahrian Saleh/kumparan
"Kalau di Bali ada, Jogja ada, Bogor ada, maka di Papua harus ada juga istana presiden," tegasnya.
Ia juga berharap, keberadaan Istana itu bisa memudahkan kunjungan Jokowi ke Papua. Bahkan, kata Abisai, nantinya Jokowi tidak hanya berkunjung, namun berkantor di Papua.
ADVERTISEMENT
"Nanti perjalanan Pak Presiden ke Papua, yang selalu dijudulkan berkunjung ke Papua, kita ubah dengan berkantor di Papua," pungkasnya.