Ketua DPW PPP Jabar: Sandi Lebih Baik Didukung Jadi Capres, Bukan Nakhoda Partai

4 November 2020 10:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandiaga Uno menunjukkan buku #kamioposisi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno menunjukkan buku #kamioposisi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Bursa calon ketum PPP sudah meramaikan wacana publik menjelang Muktamar ke-IX di Makassar pada Desember 2020. Salah satu nama yang mendapat perhatian, Sandiaga Uno.
ADVERTISEMENT
Ketua DPW PPP Jawa Barat Ade Munawaroh Yasin berpandangan, ruang gerak tokoh eksternal sudah sempit untuk menjadi ketua umum. Menurut Ade, lebih baik PPP mendukung Sandi di Pilpres 2024 ketimbang menjadikannya sebagai ketum.
"Saya kira ruang geraknya agak sempit karena di samping sebagai pengurus partai lain, syarat yang lain belum terpenuhi yaitu pernah menjadi pengurus partai," kata Ade Yasin, Rabu (4/11).
"Saya kira Sandiaga Uno lebih bagus didukung oleh partai sebagai capres 2024, bukan sebagai nakhoda partai," imbuh dia.
Ade berpendapat beberapa nama yang beredar dari internal seperti Suharso Monoarfa, Ahmad Muqowam dan Mardiono sudah memenuhi syarat sebagai ketum PPP.
"Saya rasa dari beberapa calon internal cukup memenuhi syarat untuk menjadi ketum. Di samping jam terbang yang cukup juga memiliki ketokohan," papar Bupati Bogor itu.
Bupati Bogor, Ade Yasin selaku Ketua Satgas COVID-19 Kabupaten Bogor di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Foto: M Fikri Setiawan/Antara
Namun, soal proses pemilihan ketum PPP, Ade menilai lebih baik jika prosesnya dilakukan secara musyawarah. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah adanya konflik di tubuh PPP.
ADVERTISEMENT
"Mereka semua pernah menjadi pengurus partai, akan lebih elegan lagi kalau pemilihan ini dilaksanakan secara musyawarah agar tidak ada lagi perpecahan di dalam partai," tandas Ade.
Muktamar PPP akan digelar di Makassar 19-21 Desember 2020. Selain Sandiaga Uno dan nama-nama internal, ada juga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa hingga Syaifullah Yusuf (Gus Ipul)