Ketua ITAGI: Selesaikan Herd Immunity, Baru Pikirkan Vaksin Ketiga untuk Warga

22 Juli 2021 16:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua ITAGI, Prof. Sri Rezeki Hadinegoro. Foto: Youtube/@Badan POM RI
zoom-in-whitePerbesar
Ketua ITAGI, Prof. Sri Rezeki Hadinegoro. Foto: Youtube/@Badan POM RI
ADVERTISEMENT
Pemerintah saat ini baru memberikan suntikan ketiga vaksin corona kepada kelompok tenaga kesehatan (nakes) sebagai booster dengan vaksin Moderna. Pemberian dosis ke-3 ini dikarenakan nakes masih berisiko tinggi tertular COVID-19 saat menjalankan tugasnya.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, masyarakat umum turut mempertanyakan apakah mereka bisa disuntik dosis ketiga juga atau tidak.
Menanggapi tingginya minat masyarakat untuk vaksinasi corona dosis ke-3, Ketua Indonesia Technical Advistory Group on Immunization (ITAGI), Prof Sri Rezeki Hadinegoro, menegaskan dua dosis sudah sangat cukup untuk masyarakat umum.
"Sebetulnya disuntik dua kali itu sudah lumayan sekali ya. Memang dia [imunitas] tidak terus menerus tinggi, dia akan turun apalagi sudah enam bulan. Jadi memang ini kapan kita harus ulang," kata Sri kepada kumparan, Kamis (22/7).
"Tapi kan ini yang kita dahulukan nakes dulu, karena kalau nakes memang dia kan paling rentan ketemu setiap hari sama pasien," imbuh dia.
Menurutnya, saat ini yang harus lebih difokuskan adalah bagaimana menyelesaikan pelaksanaan vaksinasi corona nasional demi menciptakan kekebalan komunal (herd immunity).
ADVERTISEMENT
Ia menilai vaksinasi kini harus dilakukan secepat-secepatnya dan sebanyak-banyaknya. Setelah herd immunity terbentuk, maka terbuka peluang untuk pemberian booster.
"Kalau yang enggak ketemu [orang yang positif corona] mungkin kesempatan tertularnya juga kecil. Kalau yang bukan nakes belum rencanakan untuk booster. Nanti diselesaikan dulu deh ini herd immunitynya. Makanya harus cepat-cepat, lebih cepat lebih baik. Jadi, setelah itu baru kita memikirkan untuk boosternya," imbuh ketua ITAGI ini.
Penyuntikan booster dosis ketiga degan vaksin Moderna bagi para tenaga kesehatan, Jumat (16/7). Foto: Kemkes RI
Ia kembali mengingatkan, vaksinasi sendiri bertujuan menurunkan risiko terjadi perburukan saat terinfeksi corona. Maka dari itu, Sri mengingatkan seluruh masyarakat untuk segera mendapatkan vaksinasi demi perlindungan diri sendiri.
"Karena boosternya sampai setahun kira-kira kalau tidak kontak langsung. Dan kalau pun sampai kena itu adanya [gejala] ringan. Jadi tidak sakit berat, komplikasi tidak dirawat. Karena kalau kita lihat yang dirawat itu 80 persen belum diimunisasi. Makanya harus cepat-cepatlah supaya terlindungi," tutupnya.
ADVERTISEMENT
Suntikan pertama kelompok nakes diberikan mulai Januari 2021 dengan menggunakan vaksin corona Sinovac. Namun, masih tingginya risiko penularan COVID-19, ditambah dengan adanya varian Delta yang lebih cepat menular, maka kini para nakes bakal mendapatkan suntikan booster.