Ketua Komisi II Tegur Pendukung Calon Anggota Bawaslu Berkerumun di Balkon

16 Februari 2022 16:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia menegur hadirin saat uji kelayakan anggota KPU-Bawaslu, Rabu (16/2/2022). Foto: DPR RI
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia menegur hadirin saat uji kelayakan anggota KPU-Bawaslu, Rabu (16/2/2022). Foto: DPR RI
ADVERTISEMENT
Uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) 24 calon anggota KPU-Bawaslu di Komisi II DPR masih berlangsung hingga saat ini. Acara diikuti puluhan anggota dewan dan peserta yang hadir secara fisik.
ADVERTISEMENT
Namun, terlihat beberapa pendukung di balkon Komisi II DPR. Hal tersebut terjadi ketika calon anggota Bawaslu Lolly Suhenty memaparkan visi-misinya kepada anggota dewan.
Ketua Komisi II DPR, Ahmad Doli Kurnia, menegur mereka karena berkerumun. Ia menegaskan bahwa balkon diperuntukkan bagi wartawan dan bukan untuk pendukung calon anggota KPU-Bawaslu.
“Pak Sekretariat, kita juga harus fair. Dari pertama kita sepakat bahwa di balkon itu teman-teman media. Kita sepakat tidak ada orang yang bawa suporter,” ucap Doli kepada hadirin, Rabu (16/2).
Ketua Komisi II Ahmad Doli Kurnia saat rapat kerja dengan Kemendagri RI, Jakarta, Kamis (28/11/2019). Foto: Helmi Afandi/kumparan
Ia meminta agar suporter yang hadir bisa mematuhi protokol kesehatan dan tetap tenang ketika mengikuti rapat. Hal ini untuk menghindari tertularnya virus COVID-19.
“Kalau mau ada di situ, diatur jaraknya. Tadi tuh seperti kerumunan di pasar tadi tuh,” sebutnya.
ADVERTISEMENT
“Mohon maaf, kita harus jaga. Saya jagain kesehatan Bapak Ibu di atas. Jangan sampai datang ke sini, pulang terpapar. Nanti jadi isu DPR jadi klaster baru. Kita semua yang kena,” tandas dia.
Para pendukung terlihat beberapa kali bertepuk tangan sehingga proses tanya jawab antara Lolly dengan anggota DPR sempat terhenti. Pimpinan sidang sekaligus Wakil Ketua Komisi II Syamsurizal meminta hadirin di balkon tetap tenang.
“Mohon tenang. Mohon tenang. Dukungan moral berpengaruh,” imbau Syamsurizal.