Ketua KPU: Pembunuh Staf KPU Yahukimo Tidak Hanya Satu Orang

13 Agustus 2020 11:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jenazah Henry Jovinski, ASN KPU Yahukimo disalatkan sebelum dimakamkan di makam Rewulu Wetan Sidokarto, Godean, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (13/8). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah Henry Jovinski, ASN KPU Yahukimo disalatkan sebelum dimakamkan di makam Rewulu Wetan Sidokarto, Godean, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (13/8). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Keluarga besar KPU RI berduka atas meninggalnya Henry Jovinski (25), staf ASN KPU Yahukimo, Papua yang tewas ditikam orang tak dikenal (OTK) saat bertugas di Yahukimo Selasa (11/8). Terkait hal ini, KPU RI meminta kasus ini diusut secara tuntas.
ADVERTISEMENT
"Saya berharap aparat keamanan mengusut tuntas kasus ini dalam waktu yang tidak terlalu lama," kata Ketua KPU RI Arief Budiman saat pemakaman Henry di Sidokarto, Godean, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (13/8).
Dari informasi yang diterima Arief, pelaku pembunuhan Henry di Yahukimo tidak hanya satu. Sejauh ini sudah ada satu orang yang diamankan polisi. Orang itu disinyalir sebagai salah satu pelaku.
"Atas peristiwa ini kami sudah melakukan koordinasi dengan beberapa pihak yang punya otoritas keamanan baik pusat provinsi maupun kabupaten. Saya sudah menerima informasi bahkan salah satu orang yang diindikasikan pelaku sudah ditangkap," katanya.
"Berdasarkan keterangan saksi pelaku lebih dari satu orang. Untuk hal ini kami menyerahkan sepenuhnya kepada aparat keamanan," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Dia berharap kasus ini segera diungkap agar diketahui motif dibalik peristiwa ini. Jika para pelaku sudah tertangkap sudah seharusnya mereka dihukum setimpal.
"Penting bagi semua pihak untuk memastikan apa sebetulnya motif yang ada dibalik semua ini. Sehingga penyelenggara pemilu bisa menerima peristiwa ini, juga bisa tetap melanjutkan tugasnya tanpa ada rasa takut dan rasa was-was," katanya.
Soal apakah peristiwa ini berkaitan dengan politik, Arief tidak bisa menyimpulkannya Dia masih menunggu pengusutan kasus dari polisi.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)