Ketua MPR Heran Masih Ribut soal PKI: Orang Lain Sudah ke Bulan

20 September 2017 12:41 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua MPR Zulkifli Hasan dalam sidang tahunan  (Foto: Reuters/Beawiharta)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua MPR Zulkifli Hasan dalam sidang tahunan (Foto: Reuters/Beawiharta)
ADVERTISEMENT
Film G30S/PKI kembali menjadi sorotan. Pro dan kontra pemutaran film tersebut menjadi perdebatan publik. Pemutaran film dibungkus dengan isu kembalinya paham komunis di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Tak hanya Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, beberapa parpol seperti PAN dan PKS sudah memastikan akan menggelar nonton bareng film tersebut.
Ketua MPR Zulkifli Hasan sepakat dengan pemutaran film tersebut. Menurutnya, hal itu bisa menjadi wadah untuk pembelajaran bersama mengingat kekejaman PKI yang terjadi di masa lalu.
"Memang kita tiap dekat 1 Oktober atau 30 September itu ‎selalu mengingat sejarah kelam apa yang terjadi mulai tahun 1948. Bahwa ini diperingati untuk pembelajaran agar sejarah Indonesia jangan terjadi kembali, kan bagus. Bahwa ada versi-versi ya diskusikan saja," katanya di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (20/9).
Zulkifli meminta masyarakat tidak terlalu khawatir dengan isu komunis. Menurut dia, pemutaran film hanya bagian dari mempelajari sejarah Indonesia di masa lalu.
ADVERTISEMENT
"Yang paling penting orang sudah sampai ke bulan, orang sudah sampai ke mana-mana. Kita masih nanti kejadian lagi-kejadian lagi, kapan majunya. Yang Mbak Mega bilang 'poco-poco'. Maju lagi, mundur lagi. Sejarah kelam ini agar kita tahu dan jangan sampai terulang lagi," ujarnya.
Lebih lanjut, Ketua umum PAN ini juga menepis soal pemutaran film tentang PKI yang ditunggangi oleh kepentingan politik tertentu. Dia beralasan saat ini memang merupakan momen yang tepat untuk digelarnya nonton bareng tersebut.
"Jangan sedikit-sedikit menunggangi dong. Saya kira, kan ini ada bulannya, bulan September, kan kita nonton. Bahkan saya baca Pancasila kan 1 Oktober, hari Kebangkitan Pancasila. Itu peringatan," pungkasnya.