Ketua MPR soal Vaksin Kosong: Benahi Pengawasan, Bisa Jadi Ada Kelalaian Lain

10 Agustus 2021 15:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksinasi di Jakarta, Sabtu (24/7).  Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksinasi di Jakarta, Sabtu (24/7). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Tenaga kesehatan (nakes) berinisial EO yang menyuntikkan vaksin corona kosong ke warga di Pluit, Jakarta Utara, ditetapkan sebagai tersangka. Ketua MPR Bambang Soesatyo menyoroti sistem pengawasan dalam vaksinasi.
ADVERTISEMENT
"Kemenkes harus mendorong rumah sakit membenahi sistem quality control (QC) terhadap pelaksanaan vaksin, sebab bisa jadi terdapat indikasi adanya kelalaian lain, seperti salah memasukkan dosis atau cairan vaksin," ucap Bamsoet, sapaannya, dalam keterangan tertulis, Selasa (10/8).
Waketum Golkar itu meminta Kemenkes segera menuntaskan penyelesaian peristiwa tersebut dengan meminta penjelasan dari pelaku/vaksinator dan memberikan sanksi apabila ada unsur kesengajaan melakukan vaksinasi dengan alat suntik kosong.
"Meminta Kemenkes memastikan tenaga kesehatan, khususnya vaksinator, sudah melalui seleksi yang ketat serta memiliki tingkat ketelitian dan kehati-hatian yang tinggi dalam menggunakan alat suntik atau pun ketika memasukkan cairan vaksin ke dalam suntikan," bebernya.
Selain itu, Bamsoet meminta ada briefing dan pemilihan vaksinator yang benar-benar berintegritas dan andal dalam memberikan vaksin kepada masyarakat.
Ketua MPR Bambang Soesatyo disuntik vaksin corona. Foto: MPR
Sebelumnya, Polres Jakarta Utara menetapkan relawan tenaga kesehatan (Nakes) berinisial EO yang menyuntik vaksin kosong ke warga di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, sebagai tersangka.
ADVERTISEMENT
Dalam konferensi pers yang digelar di Mapolres Jakarta Utara, Selasa (10/8), tersangka dihadirkan. Dalam kesempatan yang diberikan, EO meminta maaf dan mengaku tak ada niatan apa pun terkait insiden itu.
“Saya mohon maaf, terlebih, terutama kepada keluarga dan orang tua anak yang telah vaksin, saya mohon maaf,” kata EO, di Mapolres Jakarta Utara, Selasa (10/8).