Ketua Partai Oposisi di Tanzania Ditangkap Jelang Forum Reformasi

22 Juli 2021 5:28 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua partai Chadema Tanzania Freeman Mbowe (tengah).  Foto: ERICKY BONIPHACE / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ketua partai Chadema Tanzania Freeman Mbowe (tengah). Foto: ERICKY BONIPHACE / AFP
ADVERTISEMENT
Partai oposisi utama di Tanzania, Chadema tengah menghadapi situasi yang berat. Pemimpin mereka Freeman Mbowe dan 10 anggotanya ditangkap pada Rabu (21/7) menjelang forum untuk menuntut reformasi konstitusi.
ADVERTISEMENT
Dilansir AFP, Mbowe dibawa pada tengah malam saat berada di kota pelabuhan Barat Laut Mwanza. Saat ini keberadaannya belum diketahui.
"Freeman Mbowe didatangi oleh pasukan polisi di hotelnya ketika dia tiba pada pukul 02.30 pagi dan ditangkap bersama dengan para pemimpin lainnya," tulis pernyataan Partai Chadema di Twitter.
Sementara anggota Chadema lainnya dibawa ke kantor polisi Mwanza. Meski begitu mereka belum mendapat konfirmasi terkait nasib Mbowe.
"Kami ingin polisi keluar dan mengatakan di mana ketuanya dan mengapa dia ditangkap," kata partai itu.
Partai Chadema menyayangkan sikap arogan aparat. Mereka menilai situasi saat ini tanda kediktatoran di negara itu masih ada.
"Kami mengutuk penindasan hak-hak warga Tanzania dengan kekuatan terkuat. Ini adalah tanda-tanda bahwa kediktatoran yang ada selama pemerintahan presiden John Magufuli berlanjut," tuding partai tersebut.
ADVERTISEMENT
Kepemimpinan di Tanzania baru berganti dari Magufuli ke Samia Suluhu Hassan. Ia menjabat sejak Maret menyusul kematian mendadak Magufuli.
Forum telah dilarang
Otoritas Provinsi Mwanza telah melarang pertemuan tersebut. Mereka beralasan karena penyebaran virus corona. Larangan itu tidak dipedulikan oleh Mbowe.
Menurut Mbowe pemerintahan saat ini tidak bisa dipertahankan lagi. Ia juga menilai pertemuan itu bukan sebuah pelanggaran.
"Kita tidak bisa melanjutkan tatanan lama," kata Mbowe yang mengenakan kemeja merah dan baret dalam sebuah video yang diterbitkan di Twitter pada Senin.
"Kami memiliki hak untuk bertemu tetapi ditangkap, dipukuli, dituduh dan dibawa ke pengadilan selama dua hingga tiga tahun dan kemudian dibebaskan," kata dia.
Mbowe juga menyatakan tidak khawatir jika ditangkap karena menggelar pertemuan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Jika mereka ingin menangkap semua anggota partai Chadema, biarkan mereka memperluas penjara terlebih dahulu karena kami semua siap ditangkap dan tidak akan meminta jaminan," kata Mbowe.
PBB mencatat setidaknya 150 pemimpin oposisi ditahan oleh pemerintah setelah mengecam apa yang mereka katakan sebagai penipuan besar-besaran dalam pemilihan Oktober 2020 yang mengembalikan Magufuli dan Hassan ke tampuk kekuasaan untuk masa jabatan kedua.
Di antara mereka adalah Mbowe dan Tundu Lissu, yang merupakan kandidat Chadema dalam pemilihan Oktober tetapi mengungsi ke Belgia setelah kalah dari Magufuli.