Ketua Tim COVID-19 PB IDI Dokter Andrianto Purnawan Wafat karena Corona

19 November 2020 13:58 WIB
comment
10
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Andrianto Purnawan, dokter bedah saraf yang gugur akibat COVID-19. Foto: Instagram/@satgascovididijatim
zoom-in-whitePerbesar
Andrianto Purnawan, dokter bedah saraf yang gugur akibat COVID-19. Foto: Instagram/@satgascovididijatim
ADVERTISEMENT
Satu lagi tenaga medis gugur akibat COVID-19. Ketua Tim Percepatan Partisipasi Masyarakat Penanggulangan COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Andrianto Purnawan (38) yang juga seorang dokter bedah saraf tutup usia pada Rabu (18/11) karena penyakit COVID-19.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Antara, sudah lebih dari 160 orang dokter yang gugur akibat COVID-19. Data dari laporcovid.org menunjukkan, sebanyak 102 perawat dan 8 dokter gigi yang juga tutup usia karena terpapar virus corona.
“Mohon doa dan maaf untuk dr. Andrianto Purnawan SpBS (Ketua Tim Percepatan Partisipasi Masyarakat untuk Penanggulangan COVID-19 PB IDI), meninggal kemarin (18/11) pukul 10.56 di RS. Soetomo Surabaya setelah sekitar 15 hari dirawat karena COVID-19,” ucap dr. Halik Malik Humas PB IDI kepada Antara, Kamis (19/11).
Berdasarkan keterangan Halik, Andrianto semasa hidupnya dikenal sebagai sosok yang ceria dan ramah, termasuk dengan juniornya. Ia juga sempat beberapa kali bertemu dengan Andrianto selama pandemi ini.
“Sepanjang pandemi ini beberapa kali saya sempat bertemu dengan almarhum di kantor PB IDI, dokter TOP begitu beliau akrab sapa adalah sosok yang ramah dan ceria termasuk kepada saya yang lebih junior,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sosok Andrianto juga aktif dalam Satuan Tugas Penanganan COVID-19 PB IDI. Ia terlibat dalam penggalangan donasi APD dari berbagai pihak yang ditujukan kepada dokter di daerah. Selain itu, ia juga kerap melakukan edukasi kepada masyarakat melalui tulisannya di media dan mengisi serial diskusi online seputar pencegahan COVID-19.
“Sejak muda memang sudah dikenal sebagai aktivis di lembaga kesehatan mahasiswa Islam dan aktif dalam berbagai pelayanan sosial kebencanaan di Indonesia, sungguh kami merasa kepergiannya merupakan kehilangan yang sangat besar,” imbuhnya.
Andrianto terakhir kali bertugas di RSUP Soeradji Tirtonegoro, Klaten, Jawa Tengah. Ia merupakan lulusan spesialis dokter bedah saraf dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Sebelum jadi Ketua Tim Percepatan Partisipasi Masyarakat Penanggulangan COVID-19 PB IDI, ia juga tercatat sebagai anggota bidang hubungan lembaga pemerintahan dan media massa PB IDI untuk periode 2019-2021.
ADVERTISEMENT