Ketua Umum PBNU Pimpin Apel, Kenang Hari Santri yang Ditetapkan Jokowi

22 Oktober 2022 10:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Apel Nasional Hari Santri 2022 di Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur, Sabtu (22/10).  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Apel Nasional Hari Santri 2022 di Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur, Sabtu (22/10). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Apel Nasional Hari Santri 2022 di Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur, Sabtu (22/10).
ADVERTISEMENT
Apel yang dipimpin secara langsung oleh Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staqur tersebut berlangsung mulai pukul 06.50 hingga 07.30 WIB.
Pada pidatonya, pria yang akrab disapa Gus Yahya tersebut mengenang penetapan Hari Santri Nasional yang pertama kali ditetapkan oleh Presiden Jokowi.
“Kita berterima kasih kepada pemerintah kepada Presiden Joko Wdodo yang telah menetapkan hari santri sebagai salah satu hari nasional. Sebagai penghormatan atas jasa para pahlawan dari kalangan para kiai dan para santri,” kata Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf saat menyampaikan amanat upacara, dikutip dari keterangan yang diterima kumparan.
Ia mengungkap, penetapan Hari Santri Nasional yang dilakukan merupakan bentuk peringatan jasa serta keteladanan bagi para pahlawan, bukan semata-mata kepada para santri saja.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, penetapannya juga memperingati 70 Tahun Resolusi Jihad yang digagas pendiri NU dan para kiai se-Jawa dan Madura. Namun ia menegaskan, Hari Santri Nasional bukan dirayakan sebagai bentuk untuk menuntut balas jasa negara kepada Nahdlatul Ulama.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Apel Nasional Hari Santri 2022 di Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur, Sabtu (22/10). Foto: Dok. Istimewa
"Hari Santri Nasional dirayakan sebagai momentum mengenang kepahlawanan segenap-bangsa indonesia, bukan hanya satu kelompok tertentu saja. Hari Santri harus benar-benar dipahami, dihayati, dan ditegakkan sebagai harinya seluruh bangsa Indonesia tanpa terkecuali," tandas Gus Yahya.
Acara apel pagi tersebut digelar secara offline dan online dari Tebuireng dan diikuti seluruh PCNU dan PWNU se Indonesia dari daerah mereka masing-masing.
Ada 528 titik yang menggelar apel serentak itu dan diikuti oleh sebanyak setengah juta lebih santri.
ADVERTISEMENT