Khofifah Akui Warga Jatim Sempat Banyak yang Tak Pakai Masker dan Jaga Jarak

28 Juli 2020 13:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengakui warganya kurang disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Ia mengungkapkan masih banyak warga yang tak memakai masker dan menjaga jarak.
ADVERTISEMENT
Khofifah mengatakan, tidak disiplinnya warga Jatim dalam menerapkan protokol kesehatan tercermin melalui survei yang dilakukan selama akhir Mei lalu.
"Dua kali disurvei akhir Mei dan akhir Juni. Akhir Mei masih cukup banyak di kerumunan tertentu yang memang terkonfirmasi belum menggunakan masker masih tinggi, yang belum physical distancing masih sangat tinggi," kata Khofifah dalam diskusi secara virtual yang diadakan Sindo News, Selasa (28/7).
"Memang saat itu besarannya 70 persen di tempat-tempat tertentu," lanjutnya.
Suasana saat petuga medis melakukan rapid test pada salah satu tempat makan di Surabaya, Senin (13/4). Foto: Dok. Istimewa
Namun berdasarkan survei yang dilakukan di akhir Juni, perilaku warga dalam menerapkan protokol kesehatan mulai lebih baik. Masyarakat sudah mulai memakai masker dan menyadari pentingnya protokol kesehatan.
Hal itu, menurut Khofifah, juga didukung sejumlah program yang dilaksanakan Pemprov Jatim bersama sejumlah pihak sebagai langkah sosialisasi dan edukasi.
ADVERTISEMENT
"Akhir Juni disurvei lagi 50 persenan di tempat-tempat biasa masyarakat berkerumun, yang biasa enggak menggunakan masker sekarang mulai berkurang. Seiring kita Gerakan Sejuta Masker, yang faktual sebetulnya berjuta-juta tapi kita sebut Gerakan Sejuta Masker, kita turun bareng. Elemen-elemen masyarakat turun, Gusdurian juga turun cukup kuat di Jatim, kami juga turun bagi-bagi masker," ungkapnya.
Pemprov Jatim juga kini memperbanyak fasilitas cuci tangan di sejumlah tempat untuk memudahkan masyarakat mencuci tangan. Salah satu tempat yang disediakan fasilitas cuci tangan adalah pasar tradisional.
Petugas memeriksa dokumen kependudukan warga yang akan masuk ke Surabaya di Bundaran Waru, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (28/4). Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
"Relatif sebetulnya yang memakai masker di tempat kerumunan, misalnya di pasar tradisional. Kita memang menyediakan tempat cuci tangan sebanyak-banyaknya dan itu sama dengan Jateng. Tradisi cuci tangan kan memang sudah jadi tradisi harian," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Presiden Jokowi dalam kunjungannya ke Jawa Timur menyesalkan 70 persen warga yang tidak disiplin memakai masker di luar rumah. Ia pun meminta seluruh pihak, termasuk tokoh agama, untuk terus mensosialisasikan pentingnya menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.
"Saya hari ini minta Gugus Tugas Nasional, Pak Menkes kirim masker sebanyak-banyaknya ke Surabaya, ke Jatim," kata Jokowi dalam kunjungannya, Kamis (25/6).
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona